TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo harus berhati-hati sebelum memutihkan warga yang mendiami tanah sengketa. "Jokowi harus turun ke lapangan sendiri, jangan asal percaya anak buahnya," kata Agus ketika dihubungi Tempo, Jumat, 19 Oktober 2012.
Alasannya, menurut Agus, bisa-bisa ada kesalahan komunikasi antara warga, petugas, dan Jokowi, sehingga ditakutkan kebijakan yang diambil salah. "Kalau memang harus menyerahkan ke anak buahnya, cari yang memang bisa dipercaya. Jangan sampai yang model asal bunyi dipilih mewakili dia," ujarnya.
Menurut Agus, pemutihan warga yang tinggal di tanah sengketa merupakan isu sensitif. Dia menyarankan Jokowi harus memiliki data jelas tentang profil tanah yang ditempati warga.
Siapa pemiliknya, lanjut Agus, adalah poin penting bagi Jokowi sebelum merumuskan langkah selanjutnya. Kemudian, kata dia, Jokowi bisa menggandeng Badan Pertanahan Nasional untuk merunut siapa pemilik dan status tanah tersebut.
Langkah berikutnya, kata Agus, adalah mencari tahu kelompok masyarakat mana yang mendominasi tanah tersebut. Hal ini berkaitan dengan bagaimana nantinya Jokowi bisa membangun komunikasi dengan mereka.
Pernyataan senada diungkapkan pengamat kebijakan publik dari Universitas Indonesia, Andrinof A. Chaniago. Menurut dia, Jokowi harus memetakan lahan-lahan sengketa, terutama soal kepemilikannya.
Andrinof mengatakan, dengan memetakan wilayah dan kepemilikan tanah, Jokowi lebih mudah dalam mengambil kebijakan. "Jangan sampai kesannya sekadar politik balas budi," katanya.
SYAILENDRA
Berita terpopuler lainnya:
Supir Yulianis Akui Antar Duit ke Beberapa Tempat
JAT Mau Datangi Mabes Polri
Dinas Perhubungan Siap Remajakan Kopaja
Jokowi Didesak Sterilkan Jalur Busway
Newsweek Akhiri Era Majalah Cetak
Berita terkait
Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini
1 jam lalu
Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.
Baca SelengkapnyaKontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia
2 jam lalu
Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.
Baca SelengkapnyaPanen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga
2 jam lalu
Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak
Baca SelengkapnyaHardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini
3 jam lalu
Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?
Baca SelengkapnyaHarga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani
3 jam lalu
Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah
3 jam lalu
Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca SelengkapnyaKaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah
4 jam lalu
Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.
Baca SelengkapnyaTimnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah
5 jam lalu
Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.
Baca SelengkapnyaTinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun
5 jam lalu
Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaDuel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar
5 jam lalu
Presiden Jokowi memilih untuk menyaksikan laga Timnas U-23 Indonesia melwan Irak dari kamarnya.
Baca Selengkapnya