80 Persen Aksesori Rusunawa Marunda Raib

Reporter

Editor

Ali Anwar

Senin, 22 Oktober 2012 20:17 WIB

Rusunwa Marunda, Jakarta Utara. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta -Sekitar 80 persen fasilitas penunjang kompleks rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Marunda, Jakarta Utara, raib dicuri. Kondisi tersebut diperkirakan akan semakin parah karena sebagian besar unit rumah susun yang ada belum terisi hingga kini.


Asri Hidayat, pengelola rusunawa Marunda, mengatakan bahwa sebagian besar aksesori rusunawa raib pada malam hari. Para pencuri biasanya mengincar kabel listrik, sakelar, stop kontak, lampu, kran air, dan kosen bangunan. "Mungkin yang masih tersisa di luar bangunan hanya sekitar 20 persen," ujar Asri saat ditemui Tempo, Senin, 22 Oktober 2012.

Menurut Asri, sebagian besar aksesori yang hilang tadinya berada dalam bangunan rusunawa milik Kementrian Pekerjaan Umumdi Cluster A dan milik Kementerian Perumahan Rakyat di Cluster C. Sedangkan sebagian isi Kluster A serta seluruh isi Kluster B milik Provinsi DKI Jakarta masih utuh. "Ada tapi tidak banyak. Sebab, sebagian besar unitnya sudah terisi, relatif bisa diawasi," ujar dia.

Saat melancarkan aksinya, ujar Asri, kawanan maling beroperasi pada malam hari, saat penghuni Kluster A--yang sebagian besar sudah terisi--sudah terlelap. Sedangkan penjaga keamanan, yang jumlahnya tidak seberapa, tidak mampu mengawasi secara menyeluruh. "Kami pernah mengejar malingnya pada malam hari, tapi mereka mampu melarikan diri."

Akibat penjarahan itu, tak mengherankan jika fasilitas perumahan bagi warga kurang mampu di Jakarta itu hanya menyisakan bangunan utama. Sedangkan aksesori penunjangnya tidak tersisa. "Unit milik PU dan Kemenpera hanya sisa bangunannya, karena asesorinya sudah ludes," ujar Asri. "Pernah 500 sakelar lampu di blok PU habis semua."

Yosep Sipayung, anggota staf administrasi rusunawa Marunda, menuturkan, untuk menghentikan tindak pencurian, ia bersama penjaga keamanan kompleks kerap melakukan operasi rutin. Namun luas rusunawa, yang mencapai 26 hektare, membuat petugas keamanan tak bisa menjangkau semua titik. "Akhirnya kami hanya berkonsentrasi pada milik Pemda, sementara yang lainnya kami hanya mengontrol saja," kata dia.

Hingga kini, ujar Yosep, enam unit Kluster A dan lima unit Kluster C milik pemerintah pusat belum berpenghuni. Lambannya serah-terima dari pemerintah pusat membuat fasilitas negara tersebut terbengkalai dan tidak terpakai. "Kami hanya menjalankan tugas. Soal itu, saya tidak tahu alasannya," kata dia.

Pekan lalu, Gubernur Joko Widodo mengadakan inspeksi mendadak ke kompleks terbesar tempat tinggal warga kurang mampu di Jakarta tersebut. Banyaknya unit yang belum terisi membuat Jokowi angkat bicara dan berniat menggratiskan biaya hunian massal tersebut.

JAYADI SUPRIADIN


Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

8 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

9 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

24 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

26 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

6 Maret 2024

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya