Seorang pengendara motor beraksi dalam balapan liar di jalan Baru Paramount Serpong, Tangerang, (10/6). Kawasan tersebut sering dijadikan tempat balapan liar oleh para anggota geng motor pada sore dan malam hari. ANTARA/ Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan menangkap empat orang spesialis pencuri sepeda motor di sebuah bedeng yang ada di bilangan Johar Baru, Jakarta Pusat. "Mereka bisa dibilang kawanan berpengalaman," kata Kepala Bagian Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Aswin, pada Senin, 5 November 2012.
Dalam satu tahun ini, sindikat ini sudah mencuri 20 sepeda motor dengan berbagai tipe. Keempat orang yang berinisial S, BT, GH, dan DH ini menjual barang curian ke daerah lain seperti Madura.
Modus mereka cukup unik dan cukup membutuhkan nyali. Biasanya keempat perampok tersebut memepet korban dan membentak, 'Elu orangnya ya yang nusuk adik gua?' Kalau korban kaget dan terintimidasi, pelaku akan memaksa korban mengikuti mereka ke sebuah lokasi yang sepi dari keramaian.
Al adalah salah satu korban komplotan ini pada 12 September 2012 lalu. Dia harus merelakan sepeda motor Yamaha Vixion warna merahnya yang bernomor polisi Z 3246 NV. Setelah dipepet keempat pelaku ini, dia dipaksa ikut dan diturunkan di perumahan Kejaksaan, Ciputat, Jakarta Selatan.
Sebelum melakukan aksinya, komplotan ini sudah merencanakan akan beroperasi di daerah mana dan membuang korban di mana. "Sindikat ini punya kata sandi 'cari kerja yuk'. Mereka yang merespons berarti siap beraksi," katanya.
Polisi masih memburu komplotan sindikat ini karena keempat orang yang tertangkap hanya kelas tengahnya. "Masih ada abang dan adik mereka," katanya.
Dari tangan keempat orang ini disita barang bukti motor milik Al yang belum diubah pelat nomornya. Mereka dikenakan Pasal 365 junto 368 dengan ancaman penjara di atas 5 tahun.