TEMPO.CO, Jakarta - Layanan Go-Jek adalah pionir bisnis ojek profesional pertama di Jakarta. Jasa transportasi roda dua di bawah pengelolaan Nadiem Makarim ini berkembang cepat selama dua tahun hingga memiliki 450 abang ojek di seluruh Jakarta.
Kamis, 15 November 2012, Tempo mencoba menghubungi pusat pemesanan Go-Jek di 085890841110. Rute yang dituju adalah dari Jalan Damai Raya, Cipete Utara menuju ke Kelapa Dua Raya. Dengan memasukkan dua alamat itu, muncul perkiraan tarif di website www.Go-Jek.com sebesar Rp 37 ribu untuk keberangkatan pukul 18.30 WIB.
Menurut operator yang menerima pemesanan, untuk keberangkatan di antara pukul 16.00-19.00 dikenai tambahan Rp 2 ribu. Sebab itu adalah jam sibuk. Setengah jam sebelum pemesanan, datang pesan singkat yang menyatakan konsumen akan dijemput siapa.
Supir yang datang bernama Pak Agus. Pak Agus menuturkan sudah bergabung dengan Go-Jek sejak awal berdiri. "Saya awalnya diajak teman," ujar dia. Selama bergabung, tak ada ikatan harus mengikuti seluruh order dari Go-Jek. Order akan didistribusikan ke seluruh pangkalan, siapa yang bisa dan yang terdekat yang akan mengambil order tersebut.
"Mirip taksi, tapi kami gak harus setor," kata dia. Urusan bagi hasil memang ada bagian, 65 persen untuk ojek, 35 persen untuk perusahaan. Tapi sepanjang bergabung, menurut dia, jauh menguntungkan ada order, apalagi di saat sepi permintaan.
Untuk ukuran tukang ojek, Pak Agus cukup bersih. "Saya gak pake jaket Go-Jek karena kemarin kena hujan," kata dia. Helm yang digunakan penumpang pun tidak menimbulkan aroma yang bisa membuat penggunanya harus menahan nafas.
Secara keseluruhan, layanan Go-Jek memuaskan jika tak mempertimbangkan harga. Sebab jika dikalkulasi tarif per kilometernya menjadi Rp 4 ribu. Tapi yang tidak suka adu harga dengan abang ojek pinggir jalan, sila pilih layanan ini.
DIANING SARI
Berita Lain:
Selain Antar-Jemput, Transjek Bisa Jadi Jasa Kurir
Jam Operasional Transjek Masih Terbatas
Transjek Berargo Diklaim Murah
''Ditembak'' Ojek Motor, Nusa Dirikan Transjek Argo
Mengenal Transjek, Ojek Berargo
Berita terkait
MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL
1 hari lalu
Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.
Baca SelengkapnyaBPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik
1 hari lalu
Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaJumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu
3 hari lalu
Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.
Baca SelengkapnyaDidesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility
5 hari lalu
OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN
8 hari lalu
Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi
15 hari lalu
Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaPLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran
19 hari lalu
PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.
Baca SelengkapnyaHingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan
20 hari lalu
AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.
Baca Selengkapnya8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik
25 hari lalu
Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang
26 hari lalu
Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.
Baca Selengkapnya