TEMPO.CO , Jakarta:-Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, polisi akan memeriksa SW, distributor sepatu yang diduga berbahan kulit babi, Kickers, pekan depan. "Kami akan panggil distributor sepatu tersebut Rabu atau Kamis pekan depan," ujar dia, Jumat 4 Januari 2013.
Polda bakal menyurati Majelis Ulama Indonesia dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia terkait kasus itu. "Mereka akan dijadikan saksi ahli," kata Rikwanto.
Winarto, 48 tahun, seorang karyawan badan usaha milik daerah melaporkan temuan penggunaan kulit babi pada sepatu. Rabu, 19 Desember, pria ini pergi ke Sogo, Plaza Senayan bersama rekannya, Beni Hidayat, untuk membeli sepatu. Sesampai di sana, Winarto tergiur dengan promosi sepatu merek Kickers yang dijual diskon, dari harga Rp 484.500 menjadi Rp 449.500 per pasang.
Winarto mendapati sepatu dengan stiker 'pig skin lining' yang artinya mengandung campuran dari kulit babi. Ia sempat ingin batal membeli. Tetapi, pada akhirnyaa tetap dia ambil karena ada tulisan 'halal' di sana.
Dia pun meminta klarifikasi ke Majelis Ulama Indonesia tentang bahan kulit babi berlabel halal ini. Hasilnya, MUI meminta sepatu tersebut ditarik dari pasaran dan menganulir status halalnya.
Atas dasar itu, Winarto melaporkan SW, Direktur PT. Mahkota Petriendo Indoperkasa selaku distributor sepatu merek Kickers di Indonesia. Berdasarkan laporannya ke Polda bernomor LP/3978/XI/2012/PMJ/Ditreskrimsus, SW dituduh melakukan penipuan dan dikenakan Pasal 8 ayat (1) Huruf H juncto Pasal 61 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.
Kasus ini masih ditangani Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Rikwanto menyebut, pemilik toko sudah diperiksa, dan dua pasang sampel sepatu disita.
ATMI PERTIWI
Berita terkait
Top 3 Dunia: Tokoh Muslim AS Boikot Buka Puasa Gedung Putih
28 hari lalu
Berita Top 3 Dunia pada Rabu 3 April 2024 diawali oleh sejumlah tokoh Muslim Amerika Serikat menolak datang ke acara jamuan buka puasa di Gedung Putih
Baca SelengkapnyaBPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal
28 hari lalu
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.
Baca SelengkapnyaMenteri Teten Minta Sertifikasi Halal UMKM Ditunda
31 hari lalu
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta penundaan sertifikasi halal UMKM ditunda.
Baca SelengkapnyaYKMI: Ramadan Momentum Kuatkan Aksi Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi
51 hari lalu
Fatwa MUI menyatakan wajib hukumnya bagi umat Islam membantu perjuangan kemerdekaan Palestina, termasuk lewat donasi, zakat, infak atau sedekah
Baca SelengkapnyaFatwa MUI Boikot Produk Israel Berlaku hingga Palestina Merdeka
51 hari lalu
Boikot bisa memperlemah kekuatan ekonomi Israel supaya berhenti menyerang Palestina.
Baca SelengkapnyaTeten Minta Permudah Sertifikasi Halal UMKM, Ada Jalur Hijau Makanan Berbahan Halal
54 hari lalu
Teten menyarankan masa penundaan atau kemudahan untuk pelaku usaha mendapatkan sertifikasi halal produknya.
Baca SelengkapnyaHaraku Ramen Buka Gerai Ketiga Dilengkapi dengan Sertifikat Halal
30 Januari 2024
Haraku Ramen hadir sebagai ramen halal dengan cita rasa Jepang yang disesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia
Baca SelengkapnyaSertifikat Halal Diharapkan Bisa Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat
27 Januari 2024
Konsumen Indonesia sangat memahami dan sadar akan makanan yang mereka konsumsi. Sertifikat halal semakin sering ditanyakan
Baca SelengkapnyaMUI Dorong Sertifikasi Halal pada 3 Jenis Jasa dan Produk, Apa Saja?
19 Januari 2024
MUI menekankan bahwa kewajiban sertifikasi halal tidak hanya terbatas pada produk makanan dan minuman.
Baca SelengkapnyaTantangan Pelaku Usaha Belum Urus Sertifikat Halal
30 Desember 2023
Ada beberapa alasan para pengusaha masih ogah mengurus sertifikat halal bagi produk mereka. Apa saja?
Baca Selengkapnya