Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengunjungi tanggul Latuharhari yang jebol saat di terjang luapan air sungai di Jakarta, (19/1). Jokowi memerintahkan agar sejumlah aparat membangun dan menutup tanggul ini dengan batu-batuan. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Bencana diakui memutus irama agenda menentukan nasib proyek raksasa pembangunan jaringan transportasi publik Mass Rapid Transit. Selama berminggu-minggu Jokowi-Ahok memperjuangkan perubahan skema persentase beban utang Rp 15 triliun yang harus ditanggung antara Pemerintah DKI dan Pemerintah Pusat.
Bencana juga dipastikan menambah beban lewat infrastruktur yang rusak sepeninggal banjir. Belum lagi kebutuhan merumahkan kembali warga yang rumahnya rusak ataupun desakan membebaskan lahan di bantaran sungai yang terbukti tidak mudah.
Menghadapi itu semua Jokowi menyatakan tetap optimistis. "Lihat dong wajah saya. Masih semangat toh," katanya di Balai Kota Senin 21 Januari 2013. Dia menambahkan, "MRT dan monorel, kalau tidak ada banjir, sudah saya putuskan."
Fokus menangani masalah banjir menjadi seperti tanda antar bab dalam masa pemerintahannya ini. "Sampai Jakarta sudah aman, baru bicara yang lain," ujarnya mennujuk satu proyek lainnya, Multi Purpose Deep Tunnel.
Wakil Gubernur Basuki T. Purnama sendiri mengucap syukur sudah sampai di 100 hari pemerintahan. Bencana banjir, kata dia, jadi hikmah. "Hari ke-100 kami sendiri yang mengalami banjir," kata dia menunjuk rumahnya di Pluit yang ikut menjadi korban.
Basuki menegaskan, kesehatan dan pendidikan masih tetap menjadi konsentrasi pemerintahan yang mengusung slogan Jakarta Baru ini. Sistem pelayanan online di Jakarta juga mendapat tempat khusus. "Sebenarnya kami harapkan sistem online tetap sesuai jadwal, tapi penarikan fiber optiknya masih terhambat banjir," kata dia.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.