Warga melihat derasnya aliran sungai Ciliwung dikawasan Manggarai, Jakarta, Selasa (15/1). Hujan yang mengguyur Jakarta dan Bogor, mengakibatkan meluapnya air sehingga merendam ratusan rumah dibantaran sungai Ciliwung. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan proyek modifikasi cuaca yang dilakukan lembaga itu bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bakal menelan biaya Rp 13 miliar. "Dana itu diambilkan dari anggaran BNPB," ujar Kepala BNPB Syamsul Maarif dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdana Kusuma, Sabtu, 26 Januari 2013.
Peneliti BPPT Tri Handoko Seto menjelaskan bahwa proyek yang dinamakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) ini menggunakan dua metode. Pertama, mempercepat proses awan menjadi hujan (jumping process). "Awan akan turun jadi hujan sebelum masuk Jakarta," ujar Handoko. Dengan metode ini, hujan tak sempat menjadi awan besar yang bisa menimbulkan hujan lebat. "Untuk proses percepatan ini, dibutuhkan bahan bubuk semai sejenis garam yang dibawa dengan pesawat," kata Handoko.
Metode kedua dilakukan jika awan sudah masuk wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Jakarta. Awan akan 'diganggu' proses pertumbuhannya dan disingkirkan dari DAS. Eksekusi metode ini bisa dilakukan dengan peralatan darat, yakni ground-based generator. "Fungsinya membangkitkan partikel halus yang menciptakan efek agar awan sulit berkembang," ujarnya.
Seusai konferensi pers, BNPB dan BPPT langsung mengecek persiapan pesawat yang diparkir di Lanud Halim. Rencananya, pesawat akan berangkat Sabtu sore ini.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.