TEMPO Interaktif, Jakarta: Komite aksi pencinta alam Indonesia melakukan aksi solidaritas yang ditujukan kepada warga Buyat. Mereka membuka baju di bawah panasnya sinar matahari di Bundaran HI, Jakarta Pusat. "Kami ingin agar warga Buyat memiliki kulit tubuh sebersih kulit kami," kata Harto, koordinator aksi yang hanya mengenakan celana pendek, Selasa (3/8). Aksi ini, tambah Harto, sebagai wujud keperdulian warga Jakarta terhadap warga Buyat yang saat ini sedang mengalami dilanda berbagai penyakit yang diduga akibat pencemaran. Menurut Yudistira, dari LSADI yang tergabung dalam aksi ini, mengatakan kasus Buyat adalah tanggung jawab pemerintah. Karena itu, para pengunjuk rasa meminta agar pemerintah mencabut UU No.1 tahun 2004 yang mengizinkan 13 perusahaan tambang beraktifitas di kawasan hutan lindung. Menurutnya, akibat dari izin tersebut, hutan seluas 1 juta hektar akan hilang serta mengancam 7 juta masyarakat yang berada di hutan lindung. Akibat lainnya juga akan melenyapkan modal ekologi senilai Rp 70 triliun pertahun. "Karena itu kami meminta agar pemerintah mencabut undang-undang No.1 tahun 2004 dan juga mengutus tuntas pelaku pencemaran di teluk Buyat," katanya.Aksi dilakukan sekitar pukul 13.00 WIB. Para demonstran yang laki-laki bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek. Muhamad Fasabeni - Tempo News Room