Para Pesohor di Hulu Cisadane  

Reporter

Senin, 4 Maret 2013 05:55 WIB

Suasana permukiman dan persawahan di kaki Gunung Salak di kawasan Bogor, Jawa Barat, Kamis, 28 Februari 2013. Foto: Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta--Pada ketinggian sekitar 1.000 meter, Gunung Sari merupakan desa terakhir di lereng yang mengarah ke puncak Gunung Salak. Dingin dan berpanorama ciamik, pantaslah desa berjarak 30 kilometer dari Kota Bogor ini disebut sari atawa inti Gunung Salak.

Tempat terpencil ini pun tak asing bagi petinggi dan pesohor negeri di Jakarta. Banyak di antara mereka punya tanah berhektare-hektare di desa ini, juga desa sekitarnya, lengkap dengan vila untuk tetirahan bersama keluarga dan kerabat di waktu senggang. Ada yang membisniskannya.

Hampir semua warga Gunung Sari tahu siapa saja yang punya rumah peristirahatan di sana. "Itu vilanya Ahmad Albar," kata Rochmanudin, warga setempat yang ditemui Tempo saat berkunjung ke sana. Tak lupa dia menawarkan beberapa potong tanah.

Investigasi Majalah Tempo edisi Senin 4 Maret 2013 menelisik lahan di kawasan pegunungan yang dikuasai para pesohor. Selain itu, ada vila Idrus Marham, Zarkasih Nur, dan Harry Capri. Paling atas, dekat tempat wisata air terjun Curug Seribu, ada vila Rizal Mallarangeng. Seluruhnya ada 200-an bungalo di desa itu, berdiri di kawasan yang dikenal dengan nama Lokapurna.

Seharusnya vila-vila itu sudah dirobohkan karena masuk kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Kawasan ini punya tugas penting, antara lain menyimpan air sebanyak mungkin di musim hujan. Tapi, hingga pekan lalu, vila-vila itu masih tegak. Maka, ketika banjir kembali merendam Jakarta dan Tangerang pada Januari lalu, ketidakberesan di kawasan ini mendadak sontak dituding sebagai salah satu biang keladinya.

Ditaksir volume limpasan air hujan dari tanah terbuka di Lokapurna yang masuk daerah aliran Sungai Cisadane--ditambah tumpahan air dari DAS Ciliwung--yang menerjang Jakarta kala itu mencapai 10 juta meter kubik. Padahal hujan yang turun cuma separuh dari hujan yang jadi penyebab banjir besar pada 2007.

Dampak banjir itu pun luar biasa. Pluit terendam belasan hari. Jalan tol Tangerang pun ikutan kelelep. Sekitar 20 orang meninggal, termasuk dua korban yang terjebak dalam genangan air di basement Plaza UOB, Jalan M.H. Thamrin. Greenomics Indonesia, lembaga swadaya yang berkonsentrasi pada bidang ekonomi lingkungan, memperkirakan kerugian material mencapai Rp 15 triliun. Baca selengkapnya investigasi Majalah Tempo hari ini.

TIM TEMPO

Baca juga:
Banjir Jakarta, Puncak Menolak Disalahkan
Longsor Puncak Akibat Alih Fungsi Lahan
Ratusan Vila Berdiri di Taman Nasional
Tak Boleh Ada Vila di Taman Nasional Gunung Halimun

Berita terkait

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

28 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

36 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

37 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

48 hari lalu

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.

Baca Selengkapnya

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

58 hari lalu

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

2 Maret 2024

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.

Baca Selengkapnya

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

2 Maret 2024

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

1 Maret 2024

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.

Baca Selengkapnya

Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

1 Maret 2024

Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

Simak berita populer di kanal Metro, mulai dari banjir di Jakarta hingga upaya pembebasan pilot Susi Air di Papua

Baca Selengkapnya

Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

29 Februari 2024

Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

Dinas Gulkarmat DKI masih mencari RA, 13 tahun, yang tenggelam saat berenang di Kali Sunter, Pulogadung ketika hujan turun

Baca Selengkapnya