Ketua umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru dari partai Gerindra, Hercules Rosario. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota kelompok Hercules yang ditangkap di Srengseng, Jakarta Barat, dibawa ke markas Polda Metro Jaya menggunakan empat angkot M11 rute Tanah Abang-Meruya. Sebanyak 45 anggota kelompok Hercules itu dibawa dengan pengawalan tim Reserse Mobil Polda Metro Jaya.
Sementara itu Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru, Hercules Rozario Marshal, dibawa menggunakan mobil polisi. Mereka dibawa ke Polda sekitar pukul 18.17 WIB. Selain itu ada pula lima anggota kelompok Hercules yang dibawa ke Polres Jakarta Barat karena kedapatan membawa senjata tajam seperti parang dan golok. Total ada 50 anggota kelompok yang ditangkap pada Jumat petang, 8 Maret 2013, di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.
Sebelumnya mereka ditangkap setelah lima anggotanya merusak dan memecahkan kaca di kompleks ruko PT Tjakra Multi Stategi, dekat apartemen Belmont Residence, Srengseng, Kembangan, sekitar pukul 16.00 WIB. Pada saat itu anggota Polres Jakarta Barat dan 8 anggota Polsek di wilayah Jakarta Barat sedang menggelar apel di sekitar kompleks pertokoan itu.
"Sengaja kita apelkan anggota Polrestro Jakarta Barat di kompleks pertokoan Belmont Residence," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Hengki Haryadi, di lokasi penangkapan, Jumat.
Hengki mengatakan polisi sengaja menggelar apel di tempat itu sesuai dengan instruksi Polda Metro Jaya untuk mengamankan wilayah rawan premanisme. "Mereka (kelompok Hercules) melakukan pemerasan dan intimidasi di pembangunan ruko," ujar Hengki.
Setelah menangkap lima anggota Hercules, anggota Polres Jakarta Barat mendapat tambahan kekuatan dari tim Reserse Mobil Polda Metro Jaya yang dipimpin Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan. Mereka lalu mendatangi rumah yang menjadi tempat berkumpul Hercules dan anggotanya di Kompleks Perumahan Kebon Jeruk Indah.
Disana, sekitar 45 anggota kelompok Hercules ditangkap tanpa perlawanan berarti. Namun Hercules sempat terlibat adu mulut dengan Kasat Reskrim Jakarta Barat, AKBP Hengki Haryadi.
Bantah Lakukan Aksi Premanisme terhadap PT CNI, Warga Wolo: Kami Minta Pertanggungjawaban Perusahaan
23 Juni 2023
Bantah Lakukan Aksi Premanisme terhadap PT CNI, Warga Wolo: Kami Minta Pertanggungjawaban Perusahaan
Pemuda dan mahasiswa Wolo mengecam PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) yang menganggap aksi ratusan warga Desa Muara Lapao-pao, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, sebagai aksi premanisme.