Pasar Tradisional Lahan Basah Premanisme

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 11 Maret 2013 18:19 WIB

Kemacetan lalu lintas akibat pedagang kaki lima menjelang hari raya Idul Fitri di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (18/9). TEMPO/Tommy Satria

TEMPO.CO, Jakarta - Buruknya pengelolaan pasar tradisional oleh Pemerintah DKI menjadikan lahan subur terjadinya premanisme dan kutipan oknum tertentu di sentero pasar rakyat ibu kota.

“Saya menyaksikan langsung bukan kata orang, begitu banyak biaya kutipan yang harus dikeluarkan pedagang,” ujar Musni Umar, sosiolog dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saat dikonfirmasi, Senin petang, 11 Maret 2013.

Lemahnya penindakan aparat terhadap mereka yang kerap mengacaukan pedagang, disinyalir menjadi pangkal persoalan, sebab dalam setiap pungutan yang mereka jalankan diketahui oleh petugas jaga. “Apa mungkin juga mereka menjadi beking dari kegiatan itu,” kata dia.

Ia mencontohkan sejumlah uang kutipan yang dikeluarkan pedagang di pasar Cipete dan Kabayoran lama, Jakarta Selatan, di kedua lokasi itu rata-rata pedagang yang didominasi masyarakat bawah tersebut mesti rela merogoh koceknya hingga Rp 10.000 per hari untuk membayar sejumlah kutipan yang diambil oknum tertentu. “Ada yang Rp 1.000, 2.000 namun mereka sering tanpa alasan yang jelas buat apa,” kata dia.

Angka itu buat pedagang jelas membebani, sebab pendapatan usaha pedagang tradisional terus menurun akibat ekpansi pasar modern di sekitar mereka. Selain itu, mereka juga harus membayar sejumlah uang kutipan. “Sudah harga beli mahal, daya beli warga menurun, uang kutipan tinggi, lengkap sudah penderitaan mereka,” ujarnya.

Kondisi ini, kata dia, harus segera menjadi perhatian serius Pemerintah DKI untuk ditertibkan, sebab jika dibiarkan keberanian mereka untuk meminta sejumlah uang setoran lebih besar bagi kalangan pedagang bisa tetap terjadi. “Hercules itu besar dan awalnya dari yang kecil seperti di pasar tradisional,” kata dia.

Adanya penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap kelompok premanisme Hercules Jumat pekan kemarin, bisa dijadikan momen bersih-bersih dan penindakan oleh aparatur Pemerintah DKI untuk menghilangkan praktek premanisme. “Kalau yang besar saja bisa, kenapa yang kecil-kecil kaya di pasar tidak bisa,” ujarnya.

JAYADI SUPRIADIN



Berita Terpopuler:
Begini Cara Jokowi Lepaskan Diri dari Hercules

Hercules Ditangkap, Premanisme Masih Tinggi

Rustriningsih Ditolak PDIP Karena Tak Santun Berpolitik

Wawancarai Aher, Sejumlah Wartawan Dipukul Petugas

Nama Anas Terseret dalam Kasus Simulato


Berita terkait

Usai Diserang Massa Preman, 50 Persen Pedagang Pasar Kutabumi Tangerang tidak Berjualan Karena Trauma

25 September 2023

Usai Diserang Massa Preman, 50 Persen Pedagang Pasar Kutabumi Tangerang tidak Berjualan Karena Trauma

Sebagian pedagang Pasar Kutabumi memilh tidak berjualan pascaserangan massa preman, Ahad, 24 September 2023.

Baca Selengkapnya

Peredaran Obat Keras Ilegal Suburkan Tawuran, 7 Tersangka Baru Ada Asisten Dokter dan Apoteker

22 Agustus 2023

Peredaran Obat Keras Ilegal Suburkan Tawuran, 7 Tersangka Baru Ada Asisten Dokter dan Apoteker

Polda Metro Jaya menyisir sejumlah toko obat di wilayah Jakarta, Bekasi, dan Depok yang disangka mengedarkan obat keras secara bebas.

Baca Selengkapnya

Bantah Lakukan Aksi Premanisme terhadap PT CNI, Warga Wolo: Kami Minta Pertanggungjawaban Perusahaan

23 Juni 2023

Bantah Lakukan Aksi Premanisme terhadap PT CNI, Warga Wolo: Kami Minta Pertanggungjawaban Perusahaan

Pemuda dan mahasiswa Wolo mengecam PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) yang menganggap aksi ratusan warga Desa Muara Lapao-pao, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, sebagai aksi premanisme.

Baca Selengkapnya

Kapolres Metro Tangerang Tindak Tegas Ormas yang Paksa Minta THR, Laporkan ke Call Center

27 Maret 2023

Kapolres Metro Tangerang Tindak Tegas Ormas yang Paksa Minta THR, Laporkan ke Call Center

Kapolres mengatakan, ormas meminta sumbangan THR secara paksa, dengan cara mengancam dan cara premanisme akan kami tindak tegas.

Baca Selengkapnya

Polres Tangsel Minta Masyarakat Lapor Jika Ormas Minta THR secara Paksa

26 Maret 2023

Polres Tangsel Minta Masyarakat Lapor Jika Ormas Minta THR secara Paksa

Polres Tangsel mengatakan, kalau ada anggota ormas meminta sumbangan THR secara paksa itu merupakan tindakan premanisme.

Baca Selengkapnya

Sikap Kapolda Metro Jaya yang Bakal Tolak Laporan Balik Debt Collector Dikecam

1 Maret 2023

Sikap Kapolda Metro Jaya yang Bakal Tolak Laporan Balik Debt Collector Dikecam

Dosen Hukum Pidana Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, menyebut polisi harus menerima laporan dari siapapun, termasuk para penagih utang (debt collector)

Baca Selengkapnya

Kapolda Metro Jaya Lawan Premanisme, Zaman Orde Baru Dikenal Peristiwa Petrus 1980-an

27 Februari 2023

Kapolda Metro Jaya Lawan Premanisme, Zaman Orde Baru Dikenal Peristiwa Petrus 1980-an

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Fadil geram dengan aksi premanisme, aksi kejahatan itu pada masa orde baru dilakukan petrus. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

6 Langkah Kapolda Metro Jaya Fadil Imran Berantas Premanisme

24 Februari 2023

6 Langkah Kapolda Metro Jaya Fadil Imran Berantas Premanisme

Aksi premanisme debt collector membuat Kapolda Metro Jaya Muhammad Fadil Imran geram. Ia perintahkan jajaran memberantas aksi kekerasan itu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Premanisme Debt Collector Langgar Putusan MK dan LBH Ansor Tak Laporkan Teman Wanita Mario Dandy

24 Februari 2023

Top 3 Metro: Premanisme Debt Collector Langgar Putusan MK dan LBH Ansor Tak Laporkan Teman Wanita Mario Dandy

Tiga berita top 3 Metro tentang premanisme debt collector, kasus sabu Irjen Teddy Minahasa dan penganiayaan oleh anak pejabat Ditjen Pajak.

Baca Selengkapnya

Anak Buah Fadil Imran Buru Debt Collector Perampas Mobil Clara Shinta Hingga ke Pulau Saparua Maluku

23 Februari 2023

Anak Buah Fadil Imran Buru Debt Collector Perampas Mobil Clara Shinta Hingga ke Pulau Saparua Maluku

Kapolda Metro Jaya Fadil Imran marah terhadap debt collector setelah kasus perampasan mobil seleb TikTok Clara Shinta. Diburu hingga ke Saparua.

Baca Selengkapnya