TEMPO.CO , Jakarta:Kepala Kepolisian Resor Jakarta Utara Komisaris Besar M. Iqbal menilai preman-preman di Jakarta Utara tidaklah sebesar dan seberbahaya daerah-daerah lain di Jakarta. Ia mengatakan tak ada kelompok seperti preman Flores, Ambon, maupun Timor di Jakarta Utara.
"Kelompok premen seperti punya Hercules, John Kei, itu tak ada di Jakarta Utara. Kebanyakan preman di sini anak-anak jalanan saja," kata Komisaris Besar Iqbal kepada Tempo, Sabtu, 16 Maret 2013.
Iqbal mengatakan, di Jakarta Utara, preman-preman justru terpecah-pecah. Mereka tergabung dalam kelompok-kelompok kecil. Hal ini, kata dia, dikarenakan tak ada figur sentral seperti Hercules yang dulu menguasai Tanah Abang, misalnya.
Karena kelompok-kelompoknya kecil, uja Kapolres, jenis "layanan" ataupun aktivitas preman itu pun terbatas. Ia berkata, yang paling mudah terpantau adalah pungutan liar, baik kepada Pedagang Kaki Lima ataupun kepada kendaraan-kendaraan yang keluar masuk Pelabuhan Tanjung Priok.
Selain pungutan liar, aktivtas preman yang terpantau adalah bajing loncat (preman yang mengambil barang dari truk secara paksa) dan pengamanan. Untuk bajing loncat, banyak berada di daerah pelabuhan. Sementara untuk pengamanan, kata Kapolres, berada di Kali Jodoh yang merupakan daerah prostitusi.
Kapolres menambahkan, titik panas premanisme di Jakarta Utara sejauh ini baru ada tiga yaitu Pelabuhan Tanjung Priok, Teluk Intan, dan Kali Jodoh. Di wilayah Tanjung Priok, kegiatan preman yang bisa ditemukan adalah pungutan liar. Sementara itu, untuk wilayah Teluk Intan dan Kali Jodoh, preman yang ada adalah preman parkir dan keamanan.
Kapolres menegaskan, preman-preman tersebut masih bisa dikelola. Aksi preventif pun, kata Kapolres, sudah dilakukan dengan membentuk Sekolah Darurat Kartini. Sekolah tersebut adalah sekolah yang diperuntukkan bagi anak-anak jalanan, pengamen, pemulung, dan anak-anak kurang mampu lainnya. "Karena preman-preman itu asalnya anak jalanan."
ISTMAN MP
Baca juga
EDISI KHUSUS: Hercules dan Premanisme
Hercules, dari Dili ke Tanah Abang
Kantor Tempo Diserang
Hercules, dari Dili ke Tanah Abang
Rizal Mallarangeng Ogah Vilanya Dibongkar
Vila Liar, Rizal Tak Gentar Dipenjara 10 Tahun
Berita terkait
Usai Diserang Massa Preman, 50 Persen Pedagang Pasar Kutabumi Tangerang tidak Berjualan Karena Trauma
25 September 2023
Sebagian pedagang Pasar Kutabumi memilh tidak berjualan pascaserangan massa preman, Ahad, 24 September 2023.
Baca SelengkapnyaPeredaran Obat Keras Ilegal Suburkan Tawuran, 7 Tersangka Baru Ada Asisten Dokter dan Apoteker
22 Agustus 2023
Polda Metro Jaya menyisir sejumlah toko obat di wilayah Jakarta, Bekasi, dan Depok yang disangka mengedarkan obat keras secara bebas.
Baca SelengkapnyaBantah Lakukan Aksi Premanisme terhadap PT CNI, Warga Wolo: Kami Minta Pertanggungjawaban Perusahaan
23 Juni 2023
Pemuda dan mahasiswa Wolo mengecam PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) yang menganggap aksi ratusan warga Desa Muara Lapao-pao, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, sebagai aksi premanisme.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Tangerang Tindak Tegas Ormas yang Paksa Minta THR, Laporkan ke Call Center
27 Maret 2023
Kapolres mengatakan, ormas meminta sumbangan THR secara paksa, dengan cara mengancam dan cara premanisme akan kami tindak tegas.
Baca SelengkapnyaPolres Tangsel Minta Masyarakat Lapor Jika Ormas Minta THR secara Paksa
26 Maret 2023
Polres Tangsel mengatakan, kalau ada anggota ormas meminta sumbangan THR secara paksa itu merupakan tindakan premanisme.
Baca SelengkapnyaSikap Kapolda Metro Jaya yang Bakal Tolak Laporan Balik Debt Collector Dikecam
1 Maret 2023
Dosen Hukum Pidana Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, menyebut polisi harus menerima laporan dari siapapun, termasuk para penagih utang (debt collector)
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Lawan Premanisme, Zaman Orde Baru Dikenal Peristiwa Petrus 1980-an
27 Februari 2023
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Fadil geram dengan aksi premanisme, aksi kejahatan itu pada masa orde baru dilakukan petrus. Apakah itu?
Baca Selengkapnya6 Langkah Kapolda Metro Jaya Fadil Imran Berantas Premanisme
24 Februari 2023
Aksi premanisme debt collector membuat Kapolda Metro Jaya Muhammad Fadil Imran geram. Ia perintahkan jajaran memberantas aksi kekerasan itu.
Baca SelengkapnyaTop 3 Metro: Premanisme Debt Collector Langgar Putusan MK dan LBH Ansor Tak Laporkan Teman Wanita Mario Dandy
24 Februari 2023
Tiga berita top 3 Metro tentang premanisme debt collector, kasus sabu Irjen Teddy Minahasa dan penganiayaan oleh anak pejabat Ditjen Pajak.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Fadil Imran Buru Debt Collector Perampas Mobil Clara Shinta Hingga ke Pulau Saparua Maluku
23 Februari 2023
Kapolda Metro Jaya Fadil Imran marah terhadap debt collector setelah kasus perampasan mobil seleb TikTok Clara Shinta. Diburu hingga ke Saparua.
Baca Selengkapnya