April, Waduk Pluit Mulai Dikeruk  

Reporter

Selasa, 26 Maret 2013 15:54 WIB

Waduk Pluit, Jakarta. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara akan segera dikeruk mulai April 2013 nanti. Menurut koordinator pengerukan Waduk Pluit, Heriyanto, program ini menindaklanjuti instruksi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang meminta waduk dikeruk saat memasuki musim kemarau.

"Pak Jokowi akan membantu menambah 20 alat berat backhoe untuk mengeruk waduk," kata Heriyanto, Selasa, 26 Maret 2013.

Saat ini petugas masih berfokus pada pembersihan sampah dan eceng gondok yang sudah lama menutupi kawasan waduk. "Semoga kondisi tanah terus mengering untuk pengerukan," kata dia.

Selain itu, pembenahan ratusan rumah yang berada di sebelah timur waduk, atau yang bersebelahan dengan Laguna, menjadi pekerjaan lain petugas. "Setelah mereka direlokasi, baru alat berat masuk melalui permukiman yang sudah kosong itu," kata dia.

Pada tahap awal, petugas memprioritaskan pengerukan waduk di sebelah timur dengan kondisi permukiman penduduk yang relatif lebih sedikit. Sementara itu, untuk wilayah barat waduk, Heriyanto masih menunggu kesiapan Pemerintah Kota Jakarta Utara untuk merelokasi warga. "Karena jumlahnya hampir 15-17 ribu keluarga, maka harus ada bantuan dari Pemerintah Jakarta Utara," kata dia.

Hingga saat ini, proses pengerukan masih menunggu relokasi warga yang berada di sebelah timur waduk. Mereka dipersiapkan untuk direlokasi ke kawasan rumah susun (rusun) Muara Baru.

Petugas juga fokus membersihkan perumahan liar di sepanjang Kali Pakin yang terkoneksi langsung ke waduk. "Masih ada beberapa rumah warga yang belum direlokasi. Kami menunggu kesiapan lokasi untuk relokasi," ujarnya.

Heriyanto menambahkan, saat ini rata-rata kedalaman waduk Pluit berkisar 2-3 meter dari sebelumnya 10 meter. Kedalaman tersebut hampir sama dengan kedalaman seluruh sungai yang menjadi sumber waduk. Padahal, dengan posisi Jakarta yang berada di bawah permukaan laut, diharapkan sungai kedalamannya minimal 5 meter, agar mampu menahan air dalam jumlah besar.

Waduk Pluit terakhir kali dikeruk pada 2005 lalu sedalam 1 meter. Saat ini, luas waduk terus berkurang akibat adanya permukiman warga. Dari sekitar 80 hektare yang disediakan, kini hanya sekitar 60 hektare yang tersisa. Sementara 25 persen lain sudah beralih menjadi permukiman warga liar di dalam waduk. Eceng gondok juga menutupi 75 persen permukaan waduk.

Seperti diketahui, melubernya waduk terbesar di Jakarta itu merupakan penyebab utama banjir besar yang melanda wilayah Penjaringan, Januari lalu. Di kawasan elite tersebut, tiga blok perumahan mewah berikut ribuan warga yang berada di sekat waduk ikut terendam. Bahkan, banjir di kawasan itu termasuk yang paling parah, di samping kawasan langganan banjir Kampung Melayu Jakarta Timur.

JAYADI SUPRIADIN

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

22 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

30 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

37 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

39 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

50 hari lalu

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

59 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

5 Maret 2024

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

2 Maret 2024

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.

Baca Selengkapnya

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

2 Maret 2024

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

1 Maret 2024

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.

Baca Selengkapnya