TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya masih menelusuri dugaan terjadinya pesta narkoba di mobil Toyota Camry yang akhirnya merenggut dua nyawa penumpangnya Sabtu, 30 Maret 2013.

"Masih dilakukan penelusuran mendalam," kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di kantornya, Rabu, 3 April 2013.

Dia mengatakan, ada kemungkinan pesta narkoba berlangsung di dalam mobil atau di tempat lainnya. Namun yang jelas, polisi menemukan enam paket sabu, 29 obat penenang, cangklong 4 buah, aluminium foil 2 lembar, bong 3 buah, 1 timbangan sabu, korek gas, dan obat penghilang rasa nyeri alias Voltaren 1 butir. Namun, belum diketahui juga siapa yang memakai alat penghisap itu.

"Kan, ada bong yang masih ada uapnya. Separuh baru dipakai. Dugaan indikasi masih digunakan," katanya.

Narkoba yang ada di dalam mobil, menurut dia, juga belum diketahui apakah untuk dikonsumsi sendiri oleh penumpang atau untuk diedarkan kembali. "Nanti Satuan Narkoba yang menelusurinya," dia menjelaskan. (Baca: Sopir Camry Maut, Pemakai atau Pengedar Narkoba?)

Pusat Laboratorium dan Forensik Mabes Polri dan ahli Toyota tengah meneliti barang bukti Camry maut di Pos Polisi Jagakarsa, Jakarta Selatan. Mereka memeriksa kondisi kendaraan serta kelengkapan dari kendaraan tersebut, antara lain safety belt dan pengaman setir. Kemudian tim juga akan memeriksa putaran-putaran di tempat kejadian perkara, benturan, serta posisi kedua penumpang.

"Kami berusaha merangkai sebelum, saat, dan sesudah kejadian. Yang menyetir pun masih dicari tahu. Namun, memang safety belt tidak digunakan," Rikwanto menjelaskan.

Sebelumnya, Toyota Camry B 1596 KV mengalami kecelakaan tunggal pukul 04.00 WIB di jalan tol TB Simatupang kilometer 25,400. Yasir Lutfi Marfadi, 30 tahun, dan seorang perempuan Winda Angraini, 25 tahun, meninggal di lokasi kejadian.

SUTJI DECILYA

Berita Lainnya:

Gara-gara Dahlan Iskan, Dirut RNI Diusir DPR
Penyerang LP Sleman Diduga Pakai Pistol Pasukan Elit
Gelagat Penembak di LP Cebongan Versi Dirjen Lapas
Presiden PKS Tahlilan di Makam Sunan Kalijaga