TEMPO.CO, Jakarta - Janji Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk membangun kampung deret di Bukit Duri, Jakarta Selatan terkatung-katung. "Dulu kasih lampu hijau, sekarang lampunya tidak jelas," ujar Koordinator Utama Yayasan Ciliwung Merdeka Sandyawan, Sumardi, kepada Tempo, Kamis, 11 April 2013. (Baca: Janji Jokowi bangun kampung susun)
Sandy menyatakan tak terlalu tahu alasan Jokowi menunda janjinya kepada warga Bukit Duri. "Sepertinya alasan politis," ujarnya. Menurutnya, Jokowi seolah tersandera kepentingan politik dengan pemerintah pusat untuk menjalankan programnya. Namun ia mengaku masih percaya sang Gubernur dapat merealisasikan janjinya itu. "Makanya kami suka datang dan meyakinkan kalau ia tidak sendiri," ujarnya.
Salah satu analisis Sandy terkait dengan terkatung-katungnya proyek kampung deret adalah karena bentrok dengan program pemerintah pusat. "Kementerian Perumahan Rakyat dan Kementerian Pekerjaan Umum berencana bikin megaproyek," ujarnya. Proyek raksasa itu akan merelokasi 34 ribu keluarga di bantaran Kali Ciliwung ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa). "Itu menggelikan," ujarnya sambil tertawa. Menurutnya, megaproyek tersebut sulit untuk direalisasikan.
Menurutnya, relokasi bukanlah solusi yang tepat. Apalagi dipindah ke rusunawa. "Mereka harus menyewa, uang dari mana?" ujarnya. Maka itu digodoklah desain kampung susun, yakni pembangunan kampung bertingkat yang berjarak aman dari bantaran kali.
Konsep ini telah disetujui oleh mayoritas warga Bukit Duri. Itu syarat yang pernah diajukan Jokowi agar proyek ini gol. Syarat lain adalah pengelolaan proyek ini transparan dan dikelola masyarakat. Terakhir, pembiayaan kampung ini tidak boleh terlalu mahal. "Sudah kami sesuaikan syaratnya," ujarnya.
Namun kenyataannya dalam pertemuan terakhir dengan Dinas Perumahan DKI Jakarta, 4 April lalu, Jokowi masih hanya bermodal niat untuk membangun kampung susun. "Pemda tak keberatan dengan kampung susun, asal naik ke atas dan memberi ruang untuk pemeliharaan sungai," begitu bunyi salah satu butir dari hasil rapat tersebut. Namun hingga kini, belum terlihat ada kemajuan dari janji yang sempat ditawarkan Jokowi itu. "Kami jadi hanya diberi harapan saja kalau begini," ujar Sandy, mengakhiri pembicaraan.
M. ANDI PERDANA
Berita lainnya:
Janganlah Sedikit-sedikit Pak Ahok'
Cucu Soeharto Segera Diadili
Jokowi Kagum Desain Universitas Pelita Harapan
Jokowi Tak Takut Datangi Kampung Ambon
Berita terkait
Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo
18 menit lalu
Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?
56 menit lalu
Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?
Baca SelengkapnyaKetahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa
1 jam lalu
Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik
1 jam lalu
Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club
Baca SelengkapnyaPermintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?
2 jam lalu
Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?
Baca SelengkapnyaPerjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024
4 jam lalu
Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.
Baca SelengkapnyaRagam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club
6 jam lalu
Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.
Baca SelengkapnyaJokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh
12 jam lalu
Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan
14 jam lalu
Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.
Baca SelengkapnyaNadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar
14 jam lalu
Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya