TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pendidikan DKI Jakarta meminta warga di tingkat kelurahan dan rukun tetangga ikut mengawasi penggunaan uang tunjangan Kartu Jakarta Pintar yang diterima para siswa miskin. Selain penggunaan uang, menurut Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi, yang juga perlu diawasi adalah tepat atau tidaknya dan layak atau tidaknya seorang siswa menerima Kartu Jakarta Pintar. “Karena data bisa berubah. Ada anak yang lulus dan naik kelas. Warga miskin pun bisa berubah," kata Taufik saat membagikan 80.384 Kartu Jakarta Pintar tahap kedua di SMK Negeri 16 Jakarta, Jumat, 12 April 2013.
Sebagai langkah nyata, Dinas Pendidikan akan bekerja sama dengan para wali kota di Ibu Kota untuk memasang daftar siswa yang menerima Kartu Jakarta Pintar di kantor kecamatan dan kelurahan. “Bahkan bila perlu hingga tingkat rukun tetangga,” katanya. Sekolah juga diwajibkan memasang daftar nama siswa yang mendapat Kartu Pintar.
Masyarakat juga bisa menyampaikan masukan dan evaluasi terhadap program ini lewat nomor 088801152095. “Datanya harus lengkap, ada nama, alamat, dan sekolahnya, supaya bisa kami tindak lanjuti," kata Taufik. (Baca: Lebih dari 700 Kartu Jakarta Pintar Rusak)
Dinas Pendidikan kembali memberikan kartu yang digagas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo itu kepada puluhan ribu siswa. Kali ini siswa setingkat SD paling banyak menerima kartu, yakni 50.146 siswa, lalu 22.012 siswa tingkat SMP, dan 8.196 siswa tingkat SMA, serta sekolah luar biasa 30 siswa. Dengan anggaran senilai Rp 804 miliar, sampai Juni mendatang Dinas Pendidikan menargetkan 332 ribu siswa menerima Kartu Pintar.
Sebelumnya, Dinas sudah berhasil membagikan kartu untuk tahap pertama bagi 70 ribu siswa. Bagi siswa miskin tapi belum terdaftar, sekolah masih bisa mengajukan sampai akhir Juli mendatang. Informasi soal Kartu Pintar bisa dilihat di situs www.infokjp.net. (Baca: Ini Syarat Agar Dapat Kartu Jakarta Pintar)
Taufik berharap, dengan tunjangan ini, siswa miskin bisa terbantu untuk ongkos transportasi, seragam, sepatu, buku, alat tulis, dan tambahan gizi. Jumlah tunjangan yang diterima siswa bergantung pada tingkat pendidikan. Siswa SMA dan SMK menerima Rp 240 ribu per bulan, siswa SMP Rp 210 ribu per bulan, dan siswa SD Rp 180 ribu per bulan. Uang turun setiap tiga bulan sekali dan bisa diambil siswa lewat ATM Bank Mandiri. “Kami berharap tidak ada lagi alasan bagi siswa untuk putus sekolah,” ujarnya. (Baca juga: 500 Kartu Jakarta Pintar Belum Bisa Digunakan)
Uang bantuan siswa ini disambut dengan senang oleh para siswa. Salah seorang siswa yang menerima kartu, Ika Sartika, 11 tahun, kelas V SD 02 Petang Kalideres, mengaku senang dengan uang bantuan Rp 180 ribu per bulan itu. Uang itu, kata dia, sangat membantu meringankan beban orang tuanya yang bekerja sebagai tukang ojek. "Saya mau belikan seragam," ujarnya.
Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia, Retno Listyarti, mendesak Dinas Pendidikan untuk terus memperbarui database siswa miskin agar penerima Kartu Pintar tepat sasaran. “Jangan sampai niat yang sudah baik ini keliru karena datanya salah," katanya. Simak berita Kartu Jakarta Pintar di sini.
ADITYA BUDIMAN | DESYANI | NURHASIM
Baca Berita Terpopuler:
Denny Sumargo Menangis di Hadapan DJ Verny
Lagi, Cuit Anas di Twitter Sentil SBY
Begini Cara Wildan Meretas Situs Presiden SBY
Razia Ngangkang di Aceh, 35 Orang Terjaring
Berita terkait
Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun
41 menit lalu
Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaMentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram
57 menit lalu
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.
Baca SelengkapnyaSoal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?
1 jam lalu
Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.
Baca SelengkapnyaAlasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo
2 jam lalu
Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil
2 jam lalu
Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaKomentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan
2 jam lalu
Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin
2 jam lalu
Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?
Baca SelengkapnyaMassa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan
15 jam lalu
Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus
Baca SelengkapnyaTerkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi
17 jam lalu
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.
Baca Selengkapnya4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi
17 jam lalu
Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.
Baca Selengkapnya