Siswa tuna netra SMP Luar Biasa (LB) Pelita Bangsa, Zevi Sutanta (kanan) mengerjakan soal ujian nasional (UN) braille di Desa Wuluh, Kesamben, Jombang, Jawa Timur, Senin (23/4). ANTARA/Syaiful Arif
TEMPO.CO, Jakarta - Hari pertama pelaksanaan ujian nasional diwarnai kurangnya pelayanan bagi siswa berkebutuhan khusus. Di SMA 112 Jakarta, Jalan Sanggrahan Nomor 2, Meruya Utara, Jakarta Barat, misalnya. Andri Rico Riyadi, siswa tunanetra kelas XII IPS 1, tak kebagian lembar jawaban khusus braille.
"Lembar jawaban braille-nya belum ada," ujar Theresia Maryanti, guru pengawas yang mendampingi Andri, Senin, 15 April 2013. Akibatnya, guru asal sekolah luar biasa itu harus menulis jawaban Andri secara manual di kertas HVS. "Untuk sementara, saya tuliskan dulu jawabannya."
Sebagai guru pengawas, Theresia pun tak mendapat lembar pertanyaan awas yang sesuai dengan soal braille milik Andri. Artinya, Theresia tidak dapat membantu Andri membaca pertanyaan ujian. "Andri harus membaca semua soal, sendiri."
Guru mata pelajaran kewarganegaraan, M. Saleh Dongoran, yang sehari-hari mengajar Andri, menganggap panitia UN di DKI tidak profesional. "Harusnya ada lembar jawaban khusus braille itu," kata Saleh.
Andri satu-satunya siswa kelas XII tunanetra yang menjalani ujian nasional di SMA inklusi itu. Meski tak ada lembar jawaban khusus dan soal awas, Andri terlihat tetap semangat ikut ujian. Hari pertama, mata pelajaran yang diujikan adalah bahasa Indonesia. Dan Andri mendapatkan waktu 165 menit untuk mengerjakan 50 soal, atau 45 menit lebih panjang ketimbang siswa lain.
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
15 Juni 2017
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
2 Mei 2017
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.