Buruh Panci Coba Lari Diteriaki Maling dan Digebuk

Reporter

Rabu, 8 Mei 2013 16:13 WIB

Para buruh pabrik pembuatan alat dapur yang berhasil dibebaskan polisi di Tangerang, Banten, (3/5). Mereka disekap selama 3 bulan dan disuruh bekerja oleh pemilik pabrik. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Tangerang - Puluhan buruh pabrik panci CV Cahaya Alam di Desa Lebak Wangi, Sepatan Timur, Tangerang, bukan tak berani melawan penyekapan dan penyiksaan yang dilakukan oleh Yuki Irawan, pemilik pabrik, dan centengnya.


Seorang buruh panci yang dibebaskan polisi, Abdul Nawa Fikri, 20 tahun buruh asal Cianjur, yang delapan bulan disekap di sana, mengisahkan bahwa dia dan 24 kawannya berniat lari dari tempat kerjanya. ”Kami sudah pernah mendobrak pintu, tapi kami takut karena kawan kami pernah lari ketahuan dan diteriaki maling oleh centeng Yuki. Dia kemudian digebuki,” kata Abdul.


Abdul juga tahu pelarian Andi Gunawan dan mengenal Junaidi, buruh asal Lampung yang melapor ke Kepala Desa Blambangan. Bersama ke-25 buruh lainnya, Junaidi diangkut dari pabrik pembuatan panci di Sepatan ke pabrik pengolahan limbah aluminium di Dadap, Kosambi. Dari pukul 06.00-24.00, mereka bekerja di pabrik pengolahan limbah Dadap. Kala itulah Junaidi melompati tembok, menerobos semak-semak, lari ke jalan tol, dan menumpang kapal di Pelabuhan Merak sampai Lampung. (Baca: Begini Penyekapan Buruh Pabrik Panci Terbongkar)


Pabrik panci itu dijaga ketat oleh centeng Yuki. Bos panci ini bahkan kerap menakut-nakuti buruh bahwa dia memiliki beking aparat. “Ya kami takut apalagi dia mengatakan kalau neko-neko akan ditembak, meski saya juga belum lihat ada senjata api,” kata Abdul di kantor Polres Tangerang di Tigaraksa, Senin, 6 Mei 2013. Apalagi ada anggota polisi dan tentara yang kerap datang ke pabrik.

Abdul mengatakan seluruh buruh pernah mendapat siksaan kejam di ruang pembantaian di bekas rumah Yuki yang juga dijadikan gudang.”Tidak ada yang meninggal, tapi ada yang sampai kena TBC (tuberculosis),” kata Abdul. Yuki dan enam mandornya sudah ditangkap dan ditetapkan tersangka.

Abdul bersyukur saat ini bisa lepas dari perbudakan dan bertemu dengan keluarganya kembali. Abdul akan memanfaatkan modal usaha yang diberikan Bupati Cianjur untuk berdagang di kampung halamannya. ”Kalau ada pabrik yang benar ya saya mau bekerja tapi dia akan lebih berhati-hati menerima tawaran kerja,” kata lulusan SMP ini. Simak berita kekejaman perbudakan buruh di sini.

AYU CIPTA



Topik hangat:
Perbudakan Buruh
| Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry

Baca juga:

Sering Mengingat Masa Lalu Bisa Sebabkan Insomnia

Jangan Anggap Sepele Insomnia

Cara Aman Atasi Gangguan Tidur

Tambah Langsing, Seleksi Alam Berubah pada Wanita

Advertising
Advertising

Berita terkait

Sederet Pernyataan Jubir Anies soal Tembok Tinggi yang Batasi PIK 2 dan Perkampungan

13 Agustus 2023

Sederet Pernyataan Jubir Anies soal Tembok Tinggi yang Batasi PIK 2 dan Perkampungan

Jubir Anies minta Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk ikut campur tangan mencari solusi terbaik soal tembok tinggi yang batasi PIK 2 dan perkampungan

Baca Selengkapnya

Pemkab Tangerang Daftarkan 50 Ribu Pegawai Non ASN dan Pekerja Rentan Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

23 Desember 2022

Pemkab Tangerang Daftarkan 50 Ribu Pegawai Non ASN dan Pekerja Rentan Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

Perlindungan tersebut juga akan bertambah pada tahun depan dan direncanakan hingga 75 ribu pegawai Non ASN dan pekerja rentan.

Baca Selengkapnya

IMB Terus Dipersoalkan, Pemilik Padi Padi Picnic: Kenapa Tidak Bangunannya Saja Dibongkar

16 September 2022

IMB Terus Dipersoalkan, Pemilik Padi Padi Picnic: Kenapa Tidak Bangunannya Saja Dibongkar

Kemarin, puluhan orang yang mengaku dari Forum Masyarakat Tangerang Utara menggeruduk restoran Padi Padi Picnic di Pakuhaji.

Baca Selengkapnya

ASN Pemkab Tangerang Ditangkap Densus 88, Sekda: Orangnya Baik Rajin Bekerja

15 Maret 2022

ASN Pemkab Tangerang Ditangkap Densus 88, Sekda: Orangnya Baik Rajin Bekerja

Sekda Kabupaten Tangerang menunggu pemeriksaan Densus 88 untuk menentukan status dan sanksi kepada TO, ASN yang diduga ikut jaringan teroris.

Baca Selengkapnya

Golkar akan Pecat Bupati Langkat sebagai Kader Jika Terbukti Langgar HAM

26 Januari 2022

Golkar akan Pecat Bupati Langkat sebagai Kader Jika Terbukti Langgar HAM

Dugaan perbudakan muncul setelah KPK menangkap Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin. Ada kerangkeng manusia di belakang rumahnya.

Baca Selengkapnya

5 Hal Seputar Dugaan Kerangkeng Manusia Oleh Bupati Langkat Terbit Rencana

25 Januari 2022

5 Hal Seputar Dugaan Kerangkeng Manusia Oleh Bupati Langkat Terbit Rencana

Migrant Care menduga kerangkeng manusia yang ditemukan di rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin untuk mengurung para pekerja kebun sawit.

Baca Selengkapnya

Ditanya soal Kerangkeng, Kakak Bupati Langkat Tertunduk

24 Januari 2022

Ditanya soal Kerangkeng, Kakak Bupati Langkat Tertunduk

Dari OTT ini terungkap Bupati Langkat Terbit Rencana diduga memiliki kerangkeng di halaman belakang rumahnya. Diduga mempraktikan perbudakan modern.

Baca Selengkapnya

Polda Sumut Ungkap Pengakuan Penjaga soal Penjara di Rumah Bupati Langkat

24 Januari 2022

Polda Sumut Ungkap Pengakuan Penjaga soal Penjara di Rumah Bupati Langkat

Kerangkeng atau penjara manusia ditemukan di rumah Bupati Langkat. Dituding melakukan perbudakan modern.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Terima Laporan Dugaan Perbudakan oleh Bupati Langkat

24 Januari 2022

Komnas HAM Terima Laporan Dugaan Perbudakan oleh Bupati Langkat

Eks bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin dilaporkan atas praktik perbudakan.

Baca Selengkapnya

Bupati Langkat Diduga Lakukan Praktik Perbudakan

24 Januari 2022

Bupati Langkat Diduga Lakukan Praktik Perbudakan

Setidaknya ada tujuh buah dugaan perbudakan yang dilakukan oleh Terbit kepada pekerja yang menggarap kebun sawit miliknya.

Baca Selengkapnya