TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis Sindo TV, Sukron, yang dipukul oleh mahasiswa saat meliput demonstrasi di Istana Negara Rabu kemarin 22 Mei 2013 melapor ke Polda Metro Jaya. Sukron menjelaskan kronologis pengeroyokan yang dialaminya.
Rabu kemarin dalam rangka memperingati 15 tahun reformasi, mahasiswa Universitas Trisakti melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara. Unjuk rasa ini berujung dengan pengeroyokan yang dilakukan sejumlah mahasiswa terhadap jurnalis yang meliput di lokasi. Pengeroyokan ini termasuk kekerasan terhadap jurnalis.
Menurut Sukron, saat itu terjadi dorong mendorong antara mahasiswa dan petugas polisi menjaga unjuk rasa tersebut. Kemudian berlanjut terjadi keributan antara mahasiswa dan Satuan Gabungan (Satgab) mahasiswa Trisakti. Kedua kelompok ini dari Trisakti. "Kami ambil gambar, mereka melarang," kata Sukron, Kamis 23 Mei 2013.
Sejumlah rekan dia sempat kena tendang, dan ketika teman-temannya terpojok, "Saya refleks memukul orang yang di depan saya," ujarnya. Setelah refleks memukul seorang mahasiswa, Sukron kemudian dikejar oleh korban pemukulannya. Belakangan orang yang dipukul oleh Sukron diketahui mahasiwa bernama M Ardinal.
Sukron menjelaskan dia berlari karena mencoba membela diri saat melihat jumlah massa yang banyak. Saat berlari Sukron terjatuh, kemudian dirinya dipukuli oleh massa pengunjuk rasa secara beramai-ramai yang membuatnya sempat tidak sadarkan diri dan terluka.
Berdasarkan pengakuannya, ia tidak mengetahui siapa saja pelaku pemukulan. Ia hanya mengingat wajah satu orang pelaku yang merupakan orang yang dia pukul sebelum mencoba lari.
Kepolisian akan melacak pelaku pemukulan berdasarkan pelaporan yang dibuat Sukron. "Laporan akan kami dalami untuk melacak pelaku," kata juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Rabu 22 Mei 2013.
Pada hari yang sama, M. Ardinal, mahasiswa Universitas Trisakti juga melaporkan pemukulan yang dialaminya dalam keributan yang terjadi antara mahasiwa dan jurnalis Sindo TV di depan Istana Negara. Menurut Rikwanto, Ardinal melaporkan balik wartawan Sindo TV Sukron ke Polda. "Mereka saling lapor. Mahasiswa tidak suka dengan liputan yang dilakukan wartawan, sehingga menghardik dan terjadi pemukulan," ujarnya. (Baca juga: Wartawan Sumedang Express Dianiaya Ormas)
MAYA NAWANGWULAN
Berita terkait
Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang
31 hari lalu
Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.
Baca SelengkapnyaJurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal
31 hari lalu
"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi
32 hari lalu
Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.
Baca SelengkapnyaAJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung
27 November 2023
AJI mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku
Baca SelengkapnyaKekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam
17 Agustus 2023
Dua jurnalis mendapat kekerasan saat meliput di Dago Elos. Dipukul di bagian pundak, perut, paha, tangan, rambut dijambak, dan kepala dipentung.
Baca SelengkapnyaWartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi
29 Juli 2023
Sejumlah wartawan diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar di Restoran Pulau Dua, Senayan
Baca SelengkapnyaPolda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar
27 Juli 2023
Sejumlah jurnalis diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar
Baca SelengkapnyaJurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku
27 Juli 2023
Sejumlah jurnalis menjadi korban penyerangan saat meliput diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Senayan
Baca SelengkapnyaBaru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim
6 Juni 2023
Pemindahan dua tahanan penganiaya jurnalis Tempo ini dikhawatirkan sebagai upaya mengulur masa penahanan.
Baca SelengkapnyaLaporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan
21 Mei 2023
Jumlah kasus kekerasan terhadap jurnalis per tahun masih di atas 40 kasus.
Baca Selengkapnya