Kapal Pembersih Sampah Pantai Butuh Rp 18 Miliar

Reporter

Editor

Muchamad Nafi

Senin, 27 Mei 2013 15:47 WIB

Dua orang anak usai membuang sampah di pinggiran pantai kawasan Cilincing, Jakarta, Jum'at (8/5). Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan membuat pinggiran pantai kawasan tersebut dipenuhi sampah plastik. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kebersihan DKI Jakarta menganggarkan dana Rp 18 miliar untuk mengangkut sampah di pesisir pantai Jakarta. Dengan dana itu, Dinas akan membeli setidaknya 10 kapal pengangkut sampah.


"Rencana ini belum detil. Namun, kami ingin secepatnya ada kapal untuk mengangkut sampah," kata Kepala Unit Pelayanan Kebersihan Pesisir dan Pantai Dinas Kebersihan, Budhi Karya, di Balai Kota Jakarta, Senin 27 Mei 2013.

Ia mengatakan, kapal yang diperlukan untuk mengangkut sampah antara lain satu kapal kargo, satu kapal patroli, satu kapal khusus berkecepatan tinggi, dan 5-10 kapal palka. Satu kapal diperkirakan seharga Rp 1-2 miliar.

Sampai sekarang, dinas memiliki empat kapal, satu diantaranya adalah kapal kargo yang kondisinya sudah rusak. Jumlah itu pun dinilai tidak cukup untuk mengangkut seluruh sampah yang terbentang sepanjang pesisir pantai dan hutan mangrove. "Pesisir pantai yang mesti dibersihkan sepanjang 33 kilometer, ditambah lagi dengan hutan mangrove yang lebarnya saja mencapai 3 kilometer," ujar Budhi.

Sekali angkut, kapal ini hanya bisa membawa sekitar 22 meter kubik. Dengan hanya tiga kapal yang berfungsi sampai sekarang, sampah pun banyak yang tidak terangkut dan bahkan menjadi timbunan. "Diperkirakan sampah bertambah di sekitar pesisir mencapai 40 ton. Yang bisa terangkut hanya sekitar 28 ton per hari," katanya.

Karena itu, peran masyarakat untuk mengurangi sampah di sekitar pesisir pantai sangat penting. Saat ini, sejumlah perusahaan pun berupaya membersihkan sekitar pantai. "Misalnya Ancol sudah ingin membersihkan 500 meter ke laut. Begitu pula perusahaan seperti PT Pelindo, Boga Sari, dan PT Asahi Mas. Ketiganya ingin membersihkan sekitar 15-20 kilometer," katanya.

Selain itu, ia juga merencanakan untuk membuat alat yang dapat secepatnya membersihkan pesisir pantai dan hutan mangrove dari sampah. Sampai sekarang, rencana tersebut masih dianalisis. "Apakah nantinya alat yang bisa langsung menyodok atau menyedot sampah, tergantung analisisnya," ujarnya.

SUTJI DECILYA


Terhangat:
Darin Mumtazah & Luthfi
| Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha


Baca juga:

Daftar 'Perang' Antar Kubu di PKS

Ciuman Massal sebagai Protes

Hitung Cepat Pilgub Jateng, Ganjar Pranowo Unggul

Digugat Pencabulan, Korban Potong 'Burung' Melawan

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

21 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

57 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

21 Februari 2023

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

Bapanas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Hero Supermarket meluncurkan program Food Rescue.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

PSI Soroti Setoran Deviden Jamkrida Jakarta yang Terus Turun

3 Agustus 2022

PSI Soroti Setoran Deviden Jamkrida Jakarta yang Terus Turun

PSI Jakarta mendorong Jamkrida Jakarta memanfaatkan penambahan modal dasar untuk memperbaiki kondisi perusahaan yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya