DPRD Baru Diminta Tolak Tukar Guling SMP 56

Reporter

Editor

Jumat, 1 Oktober 2004 15:54 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekitar 20 orang yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Pendidikan mendatangi gedung DPRD DKI meminta agar DPRD yang baru membatalkan tukar guling SMP 56 Melawai. "Kami ingin agar kasus tukar guling SMP 56 Melawai digagalkan dengan dilantiknya anggota DPRD baru," kata Iwan Budiman, juru bicara Masyarakat Peduli Pendidikan, Jumat (1/10). Masyarakat Peduli Pendidikan meminta agar pendidikan di Indonesia berkualitas dan murah serta menolak terjadinya komersialisasi pendidikan. Pernyataan sikap Masyarakat Peduli Pendidikan menyebutkan bahwa kasus tukar guling SMP 56 Melawai menandakan bahwa harga pendidikan di mata penguasa tidak lebih berarti dari penumpukan modal. Maka, sudah selayaknya Masyarakat Peduli Pendidikan memberikan atensi penuh dengan menentukan sikap sekaligus mendorong pemerintahan baru, baik eksekutif maupun legislatif, agar menyelesaikan kasus pendidikan. Dalam aksi ini dibentangkan spanduk berukuran 3x3 meter persegi yang bertuliskan 'Tuntutan Pembatalan Tukar Guling SMP 56 dan Pendidikan Murah Bagi Rakyat'. Disamping itu juga terdapat siswa SMP yang dirantai dan membawa dua beban di tangannya yang bertuliskan, 'Pemda' di sebelah kiri dan 'Diknas' di sebelah kanannya. Hal itu sebagai simbolisasi telah terjadi komersialisasi pendidikan oleh Pemda dan Diknas. Muhammad Fasabeni - Tempo

Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

3 jam lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

4 jam lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

18 jam lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

18 jam lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

5 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

6 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

6 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

11 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya