Pasca-Kenaikan BBM, SPBU Depok Sempat Sepi

Reporter

Senin, 24 Juni 2013 14:24 WIB

Ilustrasi SPBU. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Depok - Dua hari setelah kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Depok sepi dari kendaraan yang mengisi. Tidak seperti biasanya, sepanjang hari Ahad, SPBU yang berada di Jalan Protokol Margonda Raya sangat lengang. Hanya beberapa kendaraan saja yang terlihat mengisi premium.

"Memang menurun drastis. Kemarin Sabtu, 22 Juni 2013 saja penjualannya turun sebanyak 4 ribu kilo liter," kata Pengawas di SPBU 34-16406 Jalan Margonda Raya, Albi Silalahi ditemui di kantor SPBU tersebut, Minggu, 23 Juni 2013.

Setiap hari SPBU ini mampu menjual 16 hingga 17 ribu kilo liter premium dengan stok mencapai 32 ribu kilo liter. Penjualan sempat naik setelah pemerintah mengumumkan bensin naik pada pukul 00.00, Sabtu 22 Juni 2013. Pada Jumat malam, kendaraan yang mengisi premium mengular di jalan Margonda Raya. "Penjualan hari itu naik dratis sampai 25 ribu kilo liter," katanya.

Namun, setelah masuk pukul 00.00, kendaraan yang mengantri langsung kosong. Kalau pun ada yang bertahan, mereka hanya mengisi sekadarnya saja. Akhirnya, premium yang terjual di sepanjang hari Sabtu kemarin hanya 12 ribu kilo liter. "Kemungkinannya karena sudah banyak yang mengisi penuh malam itu," kata dia.

Albi mengatakan, stok masih aman, namun penjualan masih terlihat sangat sepi. Menurut dia, penurunan penjualan dua hari belum bisa dijadikan patokan. Soalnya, jika konsumen telah mengisi penuh Premium pada Jumat lalu, mereka baru akan mengisi lagi minimal satu pekan setelahnya. "Paling satu minggu lagi baru kelihatan penurunan atau peningkatan penjualan," katanya.

Kondisi serupa juga terjadi pada SPBU 34-6402 jalan Margonda Raya. Tidak terlihat lagi kendaraan yang mengantri, padahal hampir setiap hari kendaraan di sana mengantri. "Iya dari kemarin sepi, jarang yang isi," kata pengawas SPBU tersebut, Agus Setiawan. Setiap hari SPBU ini memiliki stok sebesar 32 ribu kilo liter.

Menurut Agus, penurunan bisa mencapai sepertiga dari jumlah penjualan biasanya. Sebelum BBM naik, penjualan di SPBU ini mencapai 20 ribu kilo liter. "Kalau berapa jumlah pasti penguran penjualan kemarin saya tidak tahu, takut salah, karena datanya sudah di pihak Management," kata dia. (Baca: Tarif Transportasi Disepakati Naik 15 Persen)

Senada dengan Albi, Agus mempersepsikan pengurangan penjualan kemarin lantaran para pelanggan sudah mengisi penuh kendaraannya. Soalnya, pada malam menjelang kenaikan, mereka membiarkan semua jenis kendaraan untuk mengisi semau mereka, asal tangki kendaraannya masih muat. "Paling seminggu lagi baru ramai, apalagi hari libur gini banyak yang enggak pakai kendaraannya."

ILHAM TIRTA

Berita Lainnya:
Tarif Transportasi Disepakati Naik 15 Persen
Jokowi Kecewa The Jak Lempari Bus Persib
4 Sebab Popularitas Jokowi Melebihi Prabowo & Mega
Plus-Minus Jokowi Jadi Capres 2014
Kepemimpinan Jokowi, Prinsip tanpa Konfrontatif

Berita terkait

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

50 hari lalu

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

10 Desember 2023

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

7 September 2023

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

17 Januari 2023

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

30 Desember 2022

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.

Baca Selengkapnya

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

6 Desember 2022

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM

Baca Selengkapnya

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

2 Desember 2022

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

1 Desember 2022

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.

Baca Selengkapnya

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

29 November 2022

Survei Charta Politika, Kepuasan terhadap Jokowi 69,5 Persen

Yunarto menyebut kepuasan terhadap Jokowi sempat ajlok ke angka 63,5 persen pada September 2022 akibat kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya