Ahok Klaim Djan Faridz Serahkan Blok A Tanah Abang  

Reporter

Editor

Ali Anwar

Selasa, 23 Juli 2013 12:37 WIB

Pasar pusat grosir Tanabang Blok A, Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta dipastikan akan kembali memiliki Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, PT Primanaya Djan Internasional akan mengembalikan pengelolaannya kepada PD Pasar Jaya.

"Saat ini sedang diurus prosedur pengembaliannya," kata Basuki di Balai Kota, Selasa, 23 Juli 2013. Mantan Bupati Belitung Timur ini menargetkan tahun depan Pasar Jaya sudah mengelola Blok A lagi.

Kepala Pasar Jaya Djangga Lubis kepada Tempo mengatakan, kesepakatan damai ini telah diambil bersama Djan Faridz. Djan yang saat ini menjabat Menteri Perumahan Rakyat, menurut Djangga, sepakat untuk renegosiasi kontrak.

"Pembicaraan sudah dilaksanakan berkali-kali dengan Pak Djan," ujar Djangga. Menurut dia, renegosiasi kontrak ini seputar pengelolaan Blok A Tanah Abang. "Paling lama dua pekan selesai," kata Djangga.

Hanya, Djangga belum mau menyebut poin apa saja yang akan diubah. Menurut informasi yang dihimpun Tempo, salah satunya adalah waktu pengelolaan Blok A. Pihak Djan mengatakan masih ingin mengelola Blok A, tapi Pasar Jaya akan memberi batas waktu yang lebih ketat.

Djangga mengatakan, meski pihak Djan sudah mengalah, tapi banding atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur tetap dilayangkan. Bahkan, Primanaya juga melakukan hal serupa. Banding ini dilakukan setelah ada putusan dari Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

Sengketa Blok A pasar grosir terbesar se-Asia Tenggara ini memang telah bergulir lama. Awalnya adalah kerja sama Pasar Jaya dengan perusahaan milik Djan tersebut pasca kebakaran hebat tahun 2003, tapi di tengah jalan, Pasar Jaya menilai kontrak tersebut berat sebelah.

Pada April 2011, PD Pasar Jaya memesan audit investigatif Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan yang mengungkap potensi kerugian bagi DKI senilai Rp 179 miliar. Atas dasar itulah, PD Pasar Jaya memutus kontrak yang berbuntut gugatan oleh PT Priamanaya.

Alasan putus kontrak ini, PD Pasar Jaya menganggap klausul serah-terima pengelolaan setelah kios terjual 95 persen itu tidak jelas. Tidak ada batas waktu di sana. Kontrak pengelolaan Blok A sejak 2003 itu sendiri seharusnya berakhir 2008. Namun kemudian diperpanjang hingga akhir 2009 karena porsi 95 persen itu belum terpenuhi.

Pengadilan dalam putusan yang dibacakan oleh hakim ketua Soeharjono menilai PD Pasar Jaya telah wanprestasi. Pengadilan menyalahkan DKI Jakarta yang memutus kontrak kerja sama pengelolaan Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pemutusan kontrak melalui Pasar Jaya itu dianggap langkah sepihak.

Pengadilan juga mengabulkan sebagian rekonvensi (gugatan balik) PD Pasar Jaya. Majelis hakim menyatakan, perusahaan milik keluarga Menteri Perumahan Djan Faridz itu telah melanggar tata ruang bangunan dan tidak membayar service charge sebesar 5 persen untuk kios-kios yang belum terjual selama ini, sehingga harus membayar Rp 8 miliar.

Djangga mengatakan, jika kesepakatan damai telah disepakati, kedua belah pihak akan mencabut gugatan. "Proses masih berjalan hingga saat ini," katanya.

SYAILENDRA

Terhangat:
Front Pembela Islam | Bisnis Yusuf Mansur | Daging Impor

Baca juga:

Ganjar Pranowo: Aneh, Kepala Dinas Touring Moge

Jokowi: Anggaran Rp 26,6 Miliar untuk Dana Taktis

Syamsir Alam Girang Dipanggil ke Timnas Indonesia

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

23 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Little Bangkok Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung

28 hari lalu

Little Bangkok Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung

Suasana Pasar Tanah Abang mulai padat pengunjung menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.

Baca Selengkapnya

Zulhas Klaim Kondisi Ekonomi Pasar Tanah Abang di Atas Rata-rata, Pengamat: Musiman Menjelang Ramadan

49 hari lalu

Zulhas Klaim Kondisi Ekonomi Pasar Tanah Abang di Atas Rata-rata, Pengamat: Musiman Menjelang Ramadan

Ekonom Celios tanggapi klaim Mendag Zulkifli Hasan atau Zulhas tentang geliat ekonomi Pasar Tanah Abang yang melebihi rata-rata.

Baca Selengkapnya

Sejarah Pasar Tanah Abang dan Berapa Rata-rata Omset Harian Pedagang Pakaian

51 hari lalu

Sejarah Pasar Tanah Abang dan Berapa Rata-rata Omset Harian Pedagang Pakaian

Pasar Tanah Abang pertama kali didirikan oleh Yustinus Vinck pada 1735.

Baca Selengkapnya

Pasar Tanah Abang di Awal Puasa Ramadan Ramai Pengunjung

53 hari lalu

Pasar Tanah Abang di Awal Puasa Ramadan Ramai Pengunjung

Pasar Tanah Abang di awal Ramadan ramai pengunjung. Namun, tak semua pemilik toko kebanjiran pembeli.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

59 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Little Bangkok Tanah Abang Jadi Destinasi Belanja Baru, Pedagang Raup Omzet Hingga Rp 20 Juta

18 Januari 2024

Little Bangkok Tanah Abang Jadi Destinasi Belanja Baru, Pedagang Raup Omzet Hingga Rp 20 Juta

Pedagang di Little Bangkok Tanah Abang senang karena mendapatkan pelanggan baru yang membeli produknya secara eceran.

Baca Selengkapnya

Pedagang Pasar Glodok Curhat: Sudah Tambah Sepi, ke Toilet Pun Bayar

10 November 2023

Pedagang Pasar Glodok Curhat: Sudah Tambah Sepi, ke Toilet Pun Bayar

Sejumlah pedagang yang menyewa kios di Pasar Glodok, Jakarta Barat, mengeluhkan fasilitas yang disediakan oleh pengelola.

Baca Selengkapnya

Sunyi Senyap di Pasar Glodok, Pedagang Acong: Kami Mati Aja Udah

10 November 2023

Sunyi Senyap di Pasar Glodok, Pedagang Acong: Kami Mati Aja Udah

Pedagang Pasar Glodok mengatakan distributor kini menjual barang langsung ke konsumen lewat online shop dengan harga murah.

Baca Selengkapnya