Sewa Lapak PKL Tanah Abang Rp 5 juta ke Atas  

Reporter

Kamis, 25 Juli 2013 10:32 WIB

Pedagang kaki lima kembali berjualan di badan jalan KH Mas Mansyur, Pasar Tanabang, Jakarta, (15/7). Meskipun Pemprov DKI Jakarta telah menempatkan para PKL di Pasar Tanah Abang di Blok G, namun pedagang kembali berdagang di badan jalan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kisruh pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang tak kunjung reda. Upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk merelokasi para pedagang sangat alot, lantaran mereka tetap nekat berjualan di bahu jalan meskipun petugas dikerahkan untuk menertibkannya.

Menurut seorang pedagang di Pasar Tanah Abang yang tidak mau disebutkan namanya, mereka tidak mau pindah karena telah menyewa lapak untuk berdagang di pinggir jalan. Tak tanggung-tanggung, selama bulan Ramadan, harga sewa lapak mulai Rp 5 juta hingga Rp 20 juta. "Variatif, semakin strategis semakin mahal. Saya menyewa Rp 10 juta," ujarnya.

Pada hari-hari biasa, harga sewa tentu tak begitu fantastis, hanya Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta per bulan. Ia mengaku membayar sewa tersebut kepada anak wilayah. "Anak wilayah itu mereka yang menguasai wilayah-wilayah tertentu, katanya asli Tanah Abang," ujarnya.

Ia enggan menyebutkan nama dari anak wilayah tersebut. Adapun jumlah PKL yang telah didata PD Pasar Jaya sebanyak 782 pedagang. Namun Pasar Jaya mengaku masih banyak pedagang yang belum terdata dengan berbagai alasan.

Tak hanya sewa lapak, setiap hari juga ada pungutan yang harus dibayarkan oleh para pedagang itu, mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 10 ribu. "Itu untuk uang keamanan, kebersihan, untuk RT. Kita tidak tahu apa benar untuk RT atau tidak, yang penting kita setor," kata dia.

Pengeluaran mereka akan semakin meningkat bila suasana seperti sekarang ini, yaitu adanya penertiban atau larangan untuk berjualan. "Biasanya kita sehari bisa ngeluarin uang Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta, yang penting kita bisa dagang."

Lagi-lagi mereka membayar uang itu ke anak wilayah, dengan jaminan mereka bisa dagang kembali. Entah untuk siapa anak wilayah tersebut memberikan uang, ia tidak tahu. Yang jelas mereka hanya terima jadi untuk bisa berjualan kembali. Menjelang Lebaran, mereka juga harus membayar THR sebesar Rp 250 ribu ke anak wilayah.

Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, Camat Tanah Abang, Hidayatulloh, membenarkan bila ada sewa-menyewa lapak bagi pedagang kaki lima. "Iya, mereka bayar di lapangan dengan harga variasi, ada yang Rp 5 juta dan lain-lain," ucapnya saat dihubungi Kamis, 25 Juli 2013.

Menurut Hidayatulloh, setiap 30 sampai 50 PKL terdapat satu koordinator anak wilayah yang menyewakan lapak. "Ada korlapnya masing-masing, ada pengurus. Kalau ada apa-apa dia yang bertanggung jawab."

"Jadi, saat ini terdapat 100 grup lebih yang menguasai lahan di Pasar Tanah Abang. Kepentingan grup satu dengan grup lain berbeda-beda. "Visi-misi mereka berbeda-beda. Ada yang setengah memaksa, ada yang tanpa paksaan," kata dia.

Anak wilayah, lanjutnya, merupakan orang-orang yang tidak jauh tinggal dari Pasar Tanah Abang yang tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan. Ketika Tempo menyebutnya preman, Hidayatulloh menepisnya. "Mereka itu tidak ada paksaan," ujar Hidayatulloh.

Untuk itu, agar bisa merelokasi PKL, Hidayatulloh mengusulkan kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk memberdayakan para anak wilayah tersebut. "Kalau mereka diberdayakan, punya penghasilan lain, pasti PKL bisa dipindah ke Blok G," tuturnya.

LINDA TRIANITA

Topik Terhangat
Bayi Kate Middleton | Front Pembela Islam | Bisnis Yusuf Mansur | Aksi Chelsea di GBK | Daging Sapi Impor

Berita terkait:
Dishub Dituding Biarkan Metromini Langgar Aturan
Satu Korban Metromini Maut Meninggal

Hamzah Haz Dukung Jokowi Nyapres

Berita terkait

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

31 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

20 Januari 2024

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.

Baca Selengkapnya

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

30 November 2023

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

Semarak dan keseruan Piala Dunia U-17 2023 telah berlalu di Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

16 November 2023

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

Saat diperhatikan, warung-warung yang menjual pecel lele biasanya menggunakan spanduk dengan motif yang seragam. Bagaimana asal-usulnya?

Baca Selengkapnya

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

7 November 2023

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

Sebuah hotel di BSD akhirnya mau menerima Irvine, siswa SMK berkebutuhan khusus untuk magang praktek kerja lapangan.

Baca Selengkapnya

Tarif Parkir Disinsentif Sudah Berlaku di 38 Lokasi, Bakal Ditambah 29 Lokasi Baru

22 Oktober 2023

Tarif Parkir Disinsentif Sudah Berlaku di 38 Lokasi, Bakal Ditambah 29 Lokasi Baru

Pemerintah DKI Jakarta saat ini sudah memberlakukan tarif parkir disinsentif atau tarif parkir tertinggi di 38 lokasi di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

2 Oktober 2023

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

Pada 7 Agustus, pedagang kuliner di sekitar ITB digusur pemerintah Kota Bandung karena lokasi berdagangnya termasuk jalur terlarang.

Baca Selengkapnya

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

23 Agustus 2023

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

Para PKL meminta polisi menindak ormas yang meminta sumbangan untuk HUT organisasi. Setiap hari sudah menarik iuran ke pedagang.

Baca Selengkapnya

Rencana Relokasi PKL Jalan Ganesha, Keluarga Mahasiswa ITB Tuntut 3 Hal

7 Agustus 2023

Rencana Relokasi PKL Jalan Ganesha, Keluarga Mahasiswa ITB Tuntut 3 Hal

Keluarga Mahasiswa ITB mencatat beberapa masalah yang harus dijelaskan sebelum relokasi PKL.

Baca Selengkapnya

Meski Sering Ditertibkan, PKL di Pantai Padang Tetap Berjualan

2 Juni 2023

Meski Sering Ditertibkan, PKL di Pantai Padang Tetap Berjualan

Di kawasan Pantai Padang, memang berdiri tenda-tenda semi permanen milik pedagang.

Baca Selengkapnya