Ngaku Pengacara Anak Khadafi, Gasak Rp 3,5 Miliar  

Reporter

Rabu, 21 Agustus 2013 15:56 WIB

Ilustrasi uang rupiah. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang kakek berinisial MH, 60 tahun, ditipu warga Negara Nigeria, Onuoha Christian Kelechi, 30 tahun. Kepala Sub Dit Cyber Crime Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Audie Latuheru, mengatakan penipuan dilakukan lewat situs jejaring sosial, Tagged.

Saat berkenalan dengan korban, Kelechi mengaku sebagai Miss Alif, warga Libya berkewarganegaraan Inggris, pengacara Saif Al-Islam, anak pemimpin Libya yang terguling, Muammar Khadafi. Dalam chatting, Kelechi bercerita ke korban, sejak Khadafi dibunuh, keluarganya kocar-kacir dan banyak aset milik keluarga yang hilang. "Sehingga tersangka meminta korban untuk membantu mengamankan beberapa asetnya senilai US$ 15,5 juta," ujar Audie dalam konferensi pers, Rabu, 21 Agustus 2013.

Korban tergerak membantu dengan alasan jiwa sosial. Terlebih, Kelechi menjanjikan korban bakal dapat 30 persen dari total jumlah tersebut sebagai imbalan. Setelah korban setuju, pelaku bilang uang akan dicairkan lewat Bank Sentral Malaysia.

Selanjutnya, Kelechi menyuruh istrinya, Sisilia Wilhelmina Keraf, 25 tahun, berpura-pura menjadi petugas bank Malaysia. "Istrinya minta korban mengirim uang agar dana tersebut cair dan bisa dikirim ke Indonesia," Audie menjelaskan. Korban terpengaruh dan mentransfer uang.

Tak hanya menyamar jadi petugas bank Malaysia, Sisilia juga berpura-pura menjadi petugas bank-bank lain. Mereka mencari-cari alasan agar korban terus mentransfer uang. "Misalnya dia bilang PIN bermasalah, sehingga harus bayar jasa membuka PIN."

Lama-kelamaan korban yang pensiunan Pertamina curiga. "Korban pikir, kenapa selalu ada masalah yang membuat dia harus keluar uang." Pada 27 Mei 2013, korban melapor ke polisi.

Polisi lalu mengembangkan penyelidikan dengan melacak transfer dan telepon pelaku. Pada 4 Juni, kedua pelaku ditangkap di rumah kontrakan mereka, beralamat di Kota Wisata Cluster Orlando Gunung Putri, Bogor. Terungkap pelaku chatting dengan korban dari rumah itu dengan laptop merek Sony Vaio.

Hasil pemeriksaan pada istri Kelechi, polisi mendapati buku rekening Bank CIMB Niaga. Tercatat pengiriman uang dari korban ke pelaku mencapai Rp. 3,5 miliar sejak November 2012 sampai Mei 2013. Sebagian besar hasil penipuan telah mereka belanjakan berbagai barang, seperti kamera, handycam, laptop, iPad, hard disk, jam tangan mewah, ponsel mewah, hingga mobil. Sisa uangnya Rp 1 miliar.

Dari rumah tersebut, polisi menyita barang-barang hasil penipuan, beragam KTP, 13 kartu ATM berbagai bank, buku tabungan berbagai bank, juga lembar deposito berjangka.

Hasil penyidikan polisi, pelaku mencari korban secara acak. "Dia secara random mencari orang berhati baik, lalu mencari alamat emailnya lewat Tagged."

Kelechi sendiri pengangguran, sedangkan Sisilia pernah bekerja sebagai TKI di Malaysia. Kini sejoli pelaku dikenakan Pasal 378 KUHP dan Pasal 5 Nomor 8 Tahun 2010 tentang Tindak Pidana Penipuan dan Pencucian Uang, dengan ancaman hukuman lebih dari 5 tahun penjara.

ATMI PERTIWI

Terhangat:
Konvensi Partai Demokrat | Suap SKK Migas | Penembakan Polisi | Pilkada Jatim

Berita populer:

Lulung: Ahok Bukan Negarawan

PKL Patuhi Jokowi karena Sama-sama Jawa

Kata Menteri Nuh Soal Tes Keperawanan Siswi SMA

Lulung: Saya Belum Pernah Memeras Orang

Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

2 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

3 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

4 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

8 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

15 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

18 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

21 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

22 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

26 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya