Lurah Susan Jasmine Zulkifli saat bekerja di ruangannya di kantor kelurahan Lenteng Agung, Jakarta, Senin (26/8). Sejumlah warga setempat mengumpulkan KTP untuk mendesak Gubernur DKI Jakarta menugaskan lurah ini ke wilayah lainnya. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli masih belum mau berkomentar soal penolakan sejumlah warga terhadap dirinya. "Saya masih no comment soal itu," ujarnya, setiap ditanya perihal demo sebagian warga yang menolak dirinya.
Sampai hari ini, Rabu, 28 Agustus 20143, Ia belum mau banyak bicara, meski para pendemo sudah datang ke kantornya. Sebelumnya dia mengatakan, masalah yang terjadi di wilayahnya tak perlu lagi dibesar-besarkan. "Saya tak punya salah. Saya menjalankan instruksi sesuai surat keputusan dari gubernur soal penempatan di sini," ujarnya.
Lurah Susan mengatakan, kendati penolakan terhadap dirinya sudah kencang beredar, dirinya tetap menghormati sikap sebagian warganya itu. Dia menegaskan kalau mereka punya hak untuk menyuarakan pendapat.
Sebelumnya, sebagian warga yang mengaku perwakilan warga Lenteng Agung menolak Susan Jasmine sebagai lurah karena beragama Nasrani. Perwakilan warga itu menganggap, Lenteng Agung yang mayoritas muslim tidak pantas dipimpin oleh non-muslim. "Mereka juga tetap warga saya," katanya.
Lurah Susan memilih tidak banyak bicara mengenai kasus ini. Dia ingin situasi cepat mereda. Baru setelah itu dia berjanji akan menjelaskan sikapnya. "Nanti saja ya. Saya belum bisa ngomong," katanya.