Tindakan Negatif Polwan Bukan Dari Institusi
Editor
Evieta Fadjar Pusporini
Sabtu, 31 Agustus 2013 17:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Munculnya beberapa pemberitaan kurang menyenangkan mengenai polwan-polwan cantik di Indonesia, tentunya menimbulkan kesan lain lagi terhadap kepolisian. Sayangnya, meski apa yang dilakukan oleh beberapa pihak adalah aktivitas individu, hal tersebut dengan mudah dapat digeneralisasikan sebagai cacat sebuah institusi.
Menurut Kombes Sri Handayani, selaku salah satu pengajar di sekolah polwan, pendidikan yang mereka ajarkan di lembaga pendidikan tentunya jauh dari ajaran yang bersifat amoral.
"Kalau ada orang per orang yang melakukan tindakan negatif itu sudah sangat personal. Kalau kita jelas maunya tidak ada yang seperti itu," ungkapnya saat ditemui Tempo di Perguruan Tinggi Ilmu kepolisian (PTIK), Kebayoran baru, Jumat, 30 Agustus 2013.
AKBP Dra Dewi Hartati, polwan yang pernah bertugas sebagai kapolres di Bantul ini pun menambahkan bahwa kejadian semacam itu sudah jelas dilakukan oleh oknum dan bersifat person to person.
Ia mengakui ruang kerja di kepolisian sudah dipastikan menempatkan perempuan berada di antara banyak laki-laki. "Jadi, ya, kita sebagai perempuan harus bisa juga menempatkan dan tahu diri."
Wanita yang juga sering diundang sebagai pembicara dan motivator bagi para polwan ini pun menceritakan pengalamannya saat bekerja. Ia kerap diajak untuk berkumpul dengan rekan prianya di luar jam kerja. Namun ia menolak untuk turut bergabung jika tidak ada kaitannya dengan pekerjaan.
"Kalau diajak kumpul, saya selalu tanya apakah ada hubungannya juga dengan pekerjaan? Jika tidak, ya sudah, saya tidak pernah ikut. Saya tentu lebih memilih pulang untuk mengurus anak saya di rumah," ujarnya.
Menurut Dewi Hartati dan Sri Handayani, selama masa pendidikan, sebenarnya diajarkan bagaimana para polwan dapat menunjukkan sifat defensif sebagai salah satu sifat pembentukan mental. "Adanya peristiwa seperti ini tentu akan ada evaluasi ke depannya," sahut Sri Handayani.
HADRIANI/AISHA
Berita Terpopuler
Lenovo K900, Untuk Penggila Teknologi
Anggota FBR Ditembak Pria Tidak Dikenal
Sekjen ESDM Dicegah, KPK Serius Usut Jero Wacik
Maftuh: Mahfud 'Kesusu' Tolak Konvensi
Pelecehan di Busway, Pria Ini Keluarkan Alat Vital