Sejumlah kendaraan bermotor melintasi di jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta--Budayawan Betawi Ridwan Saidi mengatakan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan jika Jalan Medan Merdeka Timur diganti dengan nama Jalan Soeharto. Kendati begitu, ia meyakini perubahan nama jalan yang membentang dari Galeri Nasional-Stasiun Gambir-Gereja Immanuel-Gedung Pramuka-Pertamina-Mabes Kostrad menjadi nama Presiden Indonesia kedua ini akan menuai kontroversi.
"Kalau pendapat saya sih biarin saja Medan Merdeka Timur diganti dengan jalan Soeharto. Tapi untuk meminimalisir resistensi publik mending ganti aja dengan nama Jalan Si Pitung. Agar lebih netral," ucap Ridwan saat dihubungi Tempo pada Senin 1 September 2013 sore hari.
Selain nama Si Pitung, ia juga menawarkan beberapa tokoh Betawi sebagai alternatif untuk mengganti nama Jalan Medan Merdeka Timur, seperti Khalid Rasjidi. Baginya, nama Khalid tidak bisa dielakkan dari sejarah Kemerdekaan Republik Indonesia. Ia adalah pemuda yang bekerja pada bagian propaganda Jepang (Sendenbu) yang secara sembunyi-sembunyi menggerakkan semangat nasionalisme. Saat Soekarno membacakan pidato kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Khalid juga yang mengerahkan massa ke Jalan Pegangsaan Timur. "Tanpa bantuan Khalid Sang Tokoh Betawi, naskah proklamasi yang dibacakan Soekarno hanya didengarkan sedikit orang," katanya.
Sebelumnya. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo setuju dengan perubahan beberapa nama jalan di Jakarta. Untuk tahap awal, akan ada dua nama jalan utama yang akan diubah. Nama Jalan Medan Merdeka Utara yang membentang di depan kawasan Istana Negara diusulkan berganti nama menjadi Jalan Soerkarno. Sementara, nama Jalan Medan Merdeka Selatan yang ada di depan Balai Kota DKI Jakarta, diubah menjadi Jalan Mohammad Hatta.
Selain dua jalan besar itu, ada dua lagi yang diwacanakan akan diubah. Yakni, Jalan Merdeka Timur menjadi Jalan Soeharto dan Jalan Merdeka Barat diubah menjadi Jalan Ali Sadikin. Rencana awalnya, penetapan pergantian nama jalant tersebut akan diadakan pada Sepember. Namun, menurut Jokowi, penetapan akan dilakukan pada November 2013 ini.
Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara
3 hari lalu
Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara
Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.