Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok melambaikan tangan usai meninjau tes uji kompetensi seleksi dan promosi jabatan lurah dan camat DKI di SMA 1, Jakarta, (27/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, atau Ahok, tidak menanggapi serius aksi walk-out Fraksi Partai Persatuan Pembangunan saat rapat paripurna di DPRD Jakarta, Senin, 2 September 2013. Fraksi partai berlambang Kakbah itu menginterupsi jalannya rapat lantaran keberatan dengan kehadiran Ahok, yang menggantikan Gubernur Joko Widodo. "Ah, biasa-biasa saja. Ha-ha-ha," kata Basuki seusai rapat paripurna di DPRD Jakarta, Senin, 2 September.
Selama berkecimpung di dunia politik, walk-out para anggota Dewan sangat biasa terjadi. "Itu, kan, hak setiap anggota, hak DPRD menyampaikan pendapat," ujar Ahok. Fraksi PPP mengaku telah menyampaikan keluhan tentang Ahok kepada pimpinan Dewan. Namun fraksi belum mengetahui apakah keluhan itu telah disampaikan ke mantan Bupati Belitung Timur itu atau belum.
Ahok mengaku keluhan dari Fraksi PPP belum disampaikan oleh pimpinan Dewan. "Artinya, pimpinan Dewan belum melayangkan surat, makanya ada protes," kata Ahok. "Pimpinan Dewan tidak merasa juga perlu menyampaikannya karena enggak ada dasar hukumnya seperti itu."
Meski demikian, Ahok meminta agar persoalan ini tidak diperpanjang. "Enggak usah diperpanjanglah," ujarnya.
Pekan lalu, Ahok sempat berpendapat terkait keinginan Fraksi PPP memanggilnya ke DPRD. Ia menganggap panggilan semacam itu sulit terjadi. "Itu, kan, lucu maksa pimpinan DPRD untuk memanggil saya. Memanggil saya untuk apa? Karena dinilai melanggar peraturan? Dia (Fraksi PPP) panggil saya ajaudah salah," katanya.
Ia meminta agar panggilan itu ditujukan untuk institusi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, bukan memanggilnya secara pribadi. Jika Fraksi PPP berkukuh memanggilnya secara pribadi, ia yakin pimpinan DPRD tidak akan memenuhi permintaan tersebut.
Ahok malah menantang Fraksi PPP agar mengirimkan keluhan tentangnya langsung ke Presiden Indonesia melalui Kementerian Dalam Negeri. "Bilang mau memecat Ahok dari jabatan Wakil Gubernur DKI. Bagus, dong, kalau dipecat. Iya enggak?" kata Ahok mencari pembenaran.