TEMPO.CO, Jakarta - Nahas menimpa Ratiman. Pria berusia 72 tahun tersebut meninggal setelah mengetahui dana BLSM (Bantuan Langsung Masyarakat Sementara) yang menjadi jatahnya diambil orang. Diduga, ia tewas karena kaget mengetahui jatah uang Rp300 ribu yang seharusnya ia terima tak ada.
"Padahal uang itu mau digunakan untuk mengenang 40 hari istrinya,"ujar keponakan korban, Jailani (27), Rabu malam, 4 September 2013
Jailani menuturkan, wafatnya Ratiman bermula saat pria lumpuh tersebut menyuruh tetangganya untuk mengantre pengambilan BLSM di kantor pos Kalibaru. Hal itu Ratiman lakukan karena kelelahan dan tak mampu mengantre.
Dimintai tolong Ratiman, kata Jailani, tetangganya langsung pergi ke kantor pos. Namun, sayangnya, setiba di lokasi, uang BLSM itu tak bisa diambil karena tak bisa diwakilkan.
Jailani melanjutkan, tetangga yang dimintai tolong itu kemudian pulang dan menjelaskan kepada Ratiman bahwa ia harus mengambil sendiri jatah BLSM-nya. Mendengar penjelasan itu, kata Jailani, Ratiman akhirnya memutuskan untuk mengambil sendiri. Ratiman pun meminta tolong dirinya untuk menemani.
"Tapi, pas selesai antri, uangnya tak ada. Kata petugas sudah ada yang ambil hari Selasa. Petugas kemudian menyuruh kami ke kantor pos pusat Jakarta Utara di Ampera, Tanjung Priok," ujarnya melengkapi.
Jailani berkata, setelah mendengar penjelasan petugas, Ratiman langsung memintanya mengantar ke Ampera. Tetapi, sesampainya di sana, bukannya jatah BLSM yang didapat, tapi malah penjelasan yang sama dengan yang ada di Kali Baru, uang Ratiman sudah diambil.
"Karena jawaban yang didapat sama dengan sebelumnya akhirnya kami pulang," kata Jailani lagi.
Di tengah perjalanan pulang inilah, kata Jailani, Ratiman mulai menunjukkan gejala kelelahan dan shock. Tubuh pria lanjut usia itu melemah hingga kesulitan memegang Jailani yang mengantarnya pulang dengan motor.
Takut Ratiman jatuh, Jailani mengaku memindahkan Ratiman ke becak agar bisa bersandar dan sedikit santai. Namun, apa yang terjadi, Ratiman justru tak sadarkan diri dan menghembuskan nafas terakhirnya sebelum mencapai rumah.
Ditanyai terkait kondisi perekonomian korban, Jailani memgatakan Ratiman hidup serba pas-pasan. Ia tak punya harta benda yang berharga. Rumah yang ditempatinya pun hanya berukuran 2X3 meter.
"Untuk makan pun ia harus dibantu saudara dan tetangga,"ujar Jailani sambil berkata Ratiman disemayamkan di rumah tetangganya karena rumahnya terlalu sempit. Korban akan dimakamkan Kamis esok.
ISTMAN MP
Topik terhangat:
Delay Lion Air | Jalan Soeharto | Siapa Sengman | Polwan Jelita | Lurah Lenteng Agung
Berita Terpopuler Lainnya
Haji Lulung: Ahok Jangan Celetak Celetuk Slengean
Keluhan Polwan: Sulit Tolak Atasan
Harrison Ford Ngopi di Jakarta Bikin Heboh Twitter
Kisah Penumpang Lion Air Tidur di Landasan
Berita terkait
Deretan 4 Ponsel yang Akan Rilis Bulan Ini
2 menit lalu
Setidaknya ada 4 ponsel baru yang diprediksi diluncurkan bulan ini, mulai dari Realme GT Neo 6 hingga Meizu Note 21.
Baca SelengkapnyaBI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?
3 menit lalu
Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.
Baca SelengkapnyaKominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali
3 menit lalu
Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali
Baca SelengkapnyaDana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur
6 menit lalu
Dana pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung diduga dilarikan oleh kontraktor. Warga geram sekaligus pasrah, tak mau campur tangan.
Baca SelengkapnyaAnak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki
8 menit lalu
Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.
Baca SelengkapnyaLaga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea Digelar Tertutup, Ini Cara Nonton Live Streamingnya
13 menit lalu
Timnas U-23 Indonesia bakal menjalani laga play-off menghadapi Guinea untuk memperebutkan satu jatah tersisa ke Olimpiade 2024.
Baca SelengkapnyaDugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti
18 menit lalu
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.
Baca SelengkapnyaMembedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru
18 menit lalu
Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.
Baca SelengkapnyaTim Piala Uber Indonesia Masuk Final, Greysia Polii Merasa Bangga
19 menit lalu
Greysia Polii menonton perjuangan tim Piala Uber Indonesia melalui streaming bersama mantan atlet bulu tangkis Korea Selatan, Yena Chang.
Baca SelengkapnyaUber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju
24 menit lalu
Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024
Baca Selengkapnya