Psikolog Tika Bisono: Dul Seharusnya Tidak Nyetir
Editor
Rindu pradipta hestya TECO
Minggu, 8 September 2013 14:53 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan beruntun yang menimpa AQJ atau Dul memang sangat mengejutkan. Kecelakaan ini terjadi pada pukul 00.45 dinihari, Minggu, 8 September 2013. Kecelakaan terjadi di tol Jagorawi KM 8 ke arah Cibubur.
Tika Bisono, psikolog, mengatakan bahwa peristiwa ini sangat mengejutkan. Ia menganggap seharusnya Dul tidak diberi izin mengemudi. "Ini jelas pelanggaran hukum. Dul kan enggak punya SIM, masih anak-anak, kenapa bisa dia yang bawa mobilnya. Di jarak sejauh itu pula," kata Tika saat dihubungi Tempo, Minggu, 8 September 2013.
Tika Bisono menilai usia Dul yang masih 13 tahun masih sangat labil. Bisa saja Dul merasa panik atau tidak mau kalah dengan kendaraan lain sehingga ngebut di jalan. "Usia segitu memang dalam masa peralihan antara anak ke remaja. Dul masih membawa sifat anak-anaknya. Ia mungkin ingin mencoba hal baru. Padahal, menurut saya, mencoba hal baru itu sama dengan proses belajar bagi anak. Ini positif. Tapi untuk situasi ini, jelas percobaan ini salah besar," katanya.
Tika juga menganggap usia 13 tahun masih kurang peduli pada peraturan yang berlaku. Wajar bila Dul masih kurang paham tentang ketaatan peraturan lalu lintas dan tidak terlalu peduli pada keadaan di jalan. "Anak segitu wajar jika belum paham rambu lalu lintas. Yang tertulis (punya SIM untuk mengemudi) saja tidak dipatuhi, bagaimana dengan yang tidak tertulis seperti 'jaga keselamatan'," ujarnya.
Tika menganggap kecelakaan ini tidak bisa menyalahkan Dul saja, tapi juga Ahmad Dhani dan Maia Estianti sebagai orang tua. "Anak tidak pernah salah 100 persen, orang tua juga harus bertanggung-jawab. Mustinya orang tua memberi contoh dan pembelajaran dulu mengenai hal-hal yang penting. Bukan cuma omongan, tapi juga tindakan."
Tika Bisono merasa bahwa tindakan Dul ini bisa jadi pelajaran bagi orang tua dan anak yang lainnya. "Penting bagi orang tua memberi bekal pelajaran tentang lalu lintas, bukan hanya info ya, tapi didampingi juga. Dan buka cuma sekali dua kali, tapi terus-menerus. Beri contoh, dan jika sudah siap praktek, terus dampingi dan awasi," Tika menegaskan.
Tika berpesan, sebelum anak diberi kepercayaan, anak harus dipersiapkan dulu sampai "matang", terutama dalam berkendara. Selain itu, orang tua juga harus paham kapan anak siap untuk membawa kendaraan sendiri dan menolak jika anak meminta izin demi keselamatannya.
Kecelakaan ini terjadi karena mobil sedan Mitsubishi Lancer B 80 SAL yang dibawa oleh Dul menabrak pembatas jalan setelah kemudian mobil Avanza dan Daihatsu Grandmax. Kecelakaan tragis ini merenggut enam orang korban tewas dan 11 orang korban luka. Kabarnya, Dul yang mengendarai mobilnya dan kehilangan konsentrasi saat melintasi jalan tol. Dul mengalami patah tulang kaki yang cukup parah dan kini dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah.
RINDU P HESTYA
Berita Terkait:
Dul, Putra Ahmad Dhani, Korban Kecelakaan Jagorawi
Ahmad Dhani Tunggui Dul di RS Pondok Indah
Ini Korban Tewas Tabrakan Beruntun Jagorawi
Tabrakan Beruntun di Jagorawi, 5 Tewas
Polisi: Dul Jalani Tes Darah dan Urine