TEMPO.CO, Jakarta - Selama tiga hari kedepan, mulai Senin (9/8) hingga Rabu (11/8), para perajin tahu-tempe menggelar aksi mogok. Akibatnya, kedua bahan makanan tersebut tidak dapat ditemukan di pasar, salah satunya Pasar Palmerah, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Mogok karena harga kedelai lagi mahal," kata Sujono, salah seorang pedagang sayur di Pasar Palmerah, Senin, 9 September 2013 pagi. Jono mengatakan, para pedagang tersebut menggelar aksi mogok hingga Rabu, 11 September mendatang.
Menurut Jono, untuk mengantisipasi aksi mogok ini, dia sudah memberitahukan kepada para pelanggannya sejak pekan lalu. Sehingga beberapa pelanggannya yang juga penjual makanan, seperti sejumlah warung tegal sudah bersiap.
Pedagang sayur lainnya, Chairi, mengaku terkena imbas aksi mogok pedagang tahu-tempe. Alasannya, tahu dan tempe merupakan bahan yang lumayan banyak dicari. "Ibu-ibu kalau pagi pasti beli, kan mengolahnya gampang," ujarnya.
Dia mengatakan aksi mogok ini diperkirakan berlangsung hingga Rabu. Aksi mogok para perajin dipicu oleh harga kedelai impor yang menembus kisaran Rp 9.400 sampai Rp 10.000 per kilogram.
Menurut pantauan Tempo di pasar tersebut memang tidak terlihat adanya tahu dan tempe yang dijual. Bahkan, para pengantar makanan berbahan dasar kedelai yang biasanya mulai menyetok barang pada pagi hari pun tak tampak.
Saat ini stok kedelai impor seluruh Indonesia hanya 150 ribu ton. Padahal di Jakarta saja ada lima ribu perajin tahu tempe. Sedangkan seluruh Indonesia jumlahnya ada 135 ribu perajin.
Dampak mogok ini juga berimbas kepada pedagang makanan. "Untung sudah punya stok sampai Selasa," kata seorang ibu penjual Nasi Megono, penganan khas Pekalongan, Jawa Tengah, saat ditemui di Pasar Palmerah. Panganan khas ini memang mengandalkan tempe digoreng tipis sebagai lauknya.
Penjual gorengan, Yahya, pun mengaku ketar-ketir. Dia mengaku hanya mempunyai stok tahu dan tempe hingga Selasa. Artinya, hari Rabu, tempe dan tahu bakal absen dari dagangannya.
SYAILENDRA PERSADA
Berita terkait
Sumber Protein Nabati yang Perlu Dimasukkan ke Pola Makan
18 Februari 2024
Meski sumber makanan hewani kaya protein, protein nabati pun baik untuk kesehatan secara umum. Berikut sumber yang sangat baik.
Baca SelengkapnyaPelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan
19 Januari 2024
Kecap punya manfaat buat kesehatan dan sebaliknya. Sisi positifnya, kecap tinggi antioksidan dan zat-zat antimikroba. Apa negatifnya?
Baca SelengkapnyaBahaya Ibu Hamil Makan Kedelai Utuh bagi Janin Laki-laki Menurut Dokter Kandungan
18 Januari 2024
Dokter kandungan mengatakan makan kedelai utuh bisa memicu masalah genital pada janin laki-laki. Apa dampaknya?
Baca SelengkapnyaBos Bulog Beberkan Sejumlah Penyebab Stok Kedelai Sering Langka
11 Januari 2024
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkapkan penyebab stok kedelai kerap langka di Indonesia. Apa saja pemicunya?
Baca Selengkapnya5 Manfaat Makan Tempe untuk Tubuh
6 Januari 2024
Meskipun sering disamakan dengan tahu, tempe memiliki perbedaan manfaat yang signifikan bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaResep dan Cara Membuat Tahu Hoheng yang Sedang Viral
19 Desember 2023
Tahu Hoheng sedang viral dan ramai diperbincangkan publik, khususnya para pencinta kuliner. Lalu, bagaimanakah resep dan cara membuatnya?
Baca Selengkapnya3 Resep Masakan Menggunakan Tauco
23 November 2023
Tauco terbuat dari kedelai yang setelah direbus diawetkan dengan garam
Baca SelengkapnyaHarga Kedelai Melesat, Produsen Tahu Tempe Minta Pemerintah Atur Pasokan
20 November 2023
Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Aip Syarifuddin, mengatakan tren kenaikan harga kedelai ini akan berlanjut hingga Desember.
Baca SelengkapnyaKetua Asosiasi Tahu Tempe Beberkan 4 Alasan Meroketnya Harga Kedelai
19 November 2023
Fluktuasi harga kedelai sebenarnya merupakan hal yang wajar setiap tahun, tapi kenaikan harga kedelai tahun ini cukup tinggi.
Baca Selengkapnya8 Sumber Protein Nabati
26 Oktober 2023
Kedelai sumber protein nabati, antara lain tempe dan tahu
Baca Selengkapnya