Gakopti dan 5 Importir Sepakati Harga Kedelai

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Selasa, 10 September 2013 21:35 WIB

Suasana mogok produksi pembuatan pabrik tahu di kawasan Cipulir, Jakarta, Senin (9/9). Produsen yang tergabung dalam Gabkoptindo (Gabungan Koprasi Produsen Tempe Tahu Indonesia) mogok produksi selama tiga hari. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakopti) Suyanto mengatakan para importir dan Gakopti telah menyepakati harga Rp 8490/ kilogram untuk kedelai.


Harga ini, kata dia, merupakan hasil diskusi yang tadi siang dilakukan di Kementerian Perdagangan Selasa siang, 10 September 2013. “Tapi ini Cuma kesepakatan dengan 5 importir, kan masih banyak juga importir yang tidak hadir tadi,” katanya ketika dihubungi Tempo.


Ia memperkirakan jumlah importir yang hadir tadi belum seberapa dibanding data yag dikeluarkan Kementerian Pedagangan yang mencantumkan 24 importir termasuk Bulog dan Gakopti. “Bulog dan Gakopti kan belum jalan impornya, berarti ada 17 importir yang tadi belum hadir,” katanya.


Ia tidak tahu apakah nantinya importir yang hadir turut menuruti kesepakatan yang tadi terbentuk. “Tidak tahu juga, tapi importir yang tadi hadir katanya akan memberitahu yang tidak hadir,” katanya.


Mengenai berapa banyak stok yang dimiliki importir saat in, Suyanto mengatakan tidak tahu pasti angkanya. “Klaimnya kan 300.000 ribu, tapi tadi dari lima importir hanya sekitar 11.500 ton kedelai yang dilepas,” katanya.


Advertising
Advertising

Sebanyak 11.500 ini, kata dia, akan dijadikan penyaluran percontohan. “Jadi seperti ini tahap I nya, nanti dikaji lagi apa stok itu pengaruhi harga pasar,” katanya.


Angka 11.5000 pun kata dia tidaklah begitu signifikan dibandig total kebutuhan kedelai. “Itu kalau diandai-andai paling hanya kebutuhan sebulan Jakarta. Kalau kebutuhan perbulanya itu kira-kira 132 ribu ton per bulan seluruh Indonesia,” katanya.


Kementerian Perdagangan hari ini mengundang perwakilan dari perajin tahu tempe dan importir kedelai. Ada lima perusahaan importir kedelai yang turut diundang dalam rapat siang tadi. Kelimanya merupakan perusahaan importir yang kini masih memiliki stok kedelai impor. Kelimanya adalah: PT FKS Multi Agro, PT Gerbang Cahaya Utama, PT Jakson Niagatama, PT Setia Cipta Ekatama dan PT Sukabumi Serasi Indah.

ANANDA PUTRI


Topik Terhangat
Tabrakan Anak Ahmad Dhani
| Jokowi Capres? | Miss World | Penerimaan CPNS | Krisis Tahu-Tempe

Berita Terpopuler:
Wawancara Kocak Vicky Eks Zaskia Gotik di YouTube
Harisson Ford Naik Meja Menteri untuk Betulkan AC
Cerita Pacar Dul Sebelum Kecelakaan
Jenis Mobil Dul, Mitsubishi Lancer EX, Bukan Evo X
Menhut Tak Nyaman dengan Pertanyaan Harrison Ford

Berita terkait

LPDB-KUMKM jadi Mitra Terbaik Koperasi Jasa KORPRI Kota Ternate

7 hari lalu

LPDB-KUMKM jadi Mitra Terbaik Koperasi Jasa KORPRI Kota Ternate

LPDB-KUMKM merupakan mitra terbaik bagi koperasi dan UMKM Kota Ternate

Baca Selengkapnya

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

8 hari lalu

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

LPDB-KUMKM melakukan penjajakan dengan industri gula nasional.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

31 hari lalu

Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

Menteri Teten mengatakan bahwa RUU Perkoperasian untuk penguatan kelembagaan.

Baca Selengkapnya

MenkopUKM Minta DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

43 hari lalu

MenkopUKM Minta DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

Menteri Koperasi dan UKM atau MenKopUKM, Teten Masduki, kembali meminta dukungan Komisi VI DPR RI agar legislatif segera membahas Rancangan Undang-Undang atau RUU tentang Perubahan Ketiga Atas UU No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Baca Selengkapnya

MenKopUKM Desak DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

43 hari lalu

MenKopUKM Desak DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

Menteri Koperasi dan UKM atau MenKopUKM, Teten Masduki, kembali meminta dukungan Komisi VI DPR RI agar legislatif segera membahas Rancangan Undang-Undang atau RUU tentang Perubahan Ketiga Atas UU No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Baca Selengkapnya

Sumber Protein Nabati yang Perlu Dimasukkan ke Pola Makan

18 Februari 2024

Sumber Protein Nabati yang Perlu Dimasukkan ke Pola Makan

Meski sumber makanan hewani kaya protein, protein nabati pun baik untuk kesehatan secara umum. Berikut sumber yang sangat baik.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Koalisi Sebut BUMN Dikonversi Jadi Koperasi Berbahaya, Sosok Darma Mangkuluhur yang Akan Bangun Lapangan Golf Rp 1,2 T

8 Februari 2024

Terkini Bisnis: Koalisi Sebut BUMN Dikonversi Jadi Koperasi Berbahaya, Sosok Darma Mangkuluhur yang Akan Bangun Lapangan Golf Rp 1,2 T

Tomy menanggapi ramainya wacana BUMN dikonversi menjadi berbasis koperasi yang dilontarkan tim pemenangan Capres nomor urut 1 Anies-Muhaimin.

Baca Selengkapnya

Ramai Wacana BUMN Jadi Koperasi, Koalisi: Berbahaya, 1,6 Juta Pegawai Menjadi Pengangguran

8 Februari 2024

Ramai Wacana BUMN Jadi Koperasi, Koalisi: Berbahaya, 1,6 Juta Pegawai Menjadi Pengangguran

Ketua Koalisi Masyarakat Peduli BUMN Maju Tomy Tampatty sangat menyesalkan adanya wacana BUMN dikonversi berbasis koperasi.

Baca Selengkapnya

Anies soal Narasi Pembubaran BUMN: Tidak Benar, Itu Fitnah yang Tak Masuk Akal

7 Februari 2024

Anies soal Narasi Pembubaran BUMN: Tidak Benar, Itu Fitnah yang Tak Masuk Akal

Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan angkat bicara soal adanya narasi pembubaran BUMN yang belakangan ramai dibicarakan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya