Komite SMPN 56 Jeruk Purut Desak DPRD Selesaikan Sengketa

Reporter

Editor

Rabu, 24 November 2004 14:00 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Kasus tukar guling SMPN 56 Melawai, Jakarta Selatan, masih terus bergulir. Banyak kalangan menyatakan kasus tersebut menimbulkan kerugian khususnya para pelajar sekolah tersebut. Hari ini, Rabu (24/11) Komite SMPN 56 Jeruk Purut mendatangi kantor DPRD DKI dan mendesak Dewan segera menyelesaikan kasus tersebut. Sekitar pukul 10.00 WIB, Komite tiba di DPRD DKI. Kedatangan mereka langsung diterima oleh Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI A. H Ishak di ruang rapat Komisi E. Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih dua jam tersebut. Selain mendesak wakil rakyat menyelesaikan kasus SMPN 56, mereka juga menyatakan bahwa keberadaan komite SMPN 56 Jeruk Purut bukanlah bagian dari keberadaan komite dan siswa di lokasi eks SMPN 56 Melawai. Kepala Sekolah SMPN 56, Agus Bambang beralasan akibat berlarut-larutnya masalah, hingga saat ini status tanah dan serah terima SMPN 56 Jeruk Purut belum juga terealisasi. Pihaknya khawatir jika kasus ini berlarut-larut akan menimbulkan masalah baru. "Dengan adanya ramai-ramai ini, kasus menjadi semakin besar. Sekolah belum serah terima, kami menjadi gelisah," kata Agus. Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Komite SMPN 56 Suparmiati. Selama ini, kata Suparmiati, banyak orangtua murid yang mempertanyakan mengenai status SMPN 56 Jeruk Purut. "Dari kemarin orangtua yang anaknya baru pindah bertanya-tanya. Ini jadi atau tidak," katanya.Mengenai desakan SMPN 56 tersebut, Ishak menyatakan pihaknya akan segera menindak lanjuti kasus itu. Pihaknya menjanjikan akan segera menyelesaikan kasus khususnya proses belajar mengajar siswa yang terganggu. "Kami akan segera tindak lanjuti kasus itu, tapi hanya dalam belajar mengajar. Urusan ruilag kewenangan DPR pusat bukan kami," kata Ishak. Beberapa siswa SMPN 56 Jeruk Purut yang juga hadir dalam pertemuan tersebut juga meminta kepada pihak DPRD agar kasus ini tidak berlarut-larut. Saat ini mereka sudah merasa nyaman berada ditempat yang baru. "Saya sudah nyaman di sana. Tolong jangan dipindah-pindah lagi. Di sana kami sudah mendapatkan fasilitas yang lebih baik dibandingkan di sekolah yang lama," kata Nidya, Pelajar kelas I SMPN 56 Jeruk Purut. Seperti diketahui, SMPN 56 Jeruk Purut yang terletak di Jalan Jeruk Purut I Cilandak Timur Pasarminggu, Jakarta Selatan merupakan sekolah yang ditetapkan Dinas Pendidikan DKI dan PT Tata Disantara pada tahun 2000 dalam kaitannya tukar guling SMPN 56 Melawai. Namun hingga saat ini, baru 881 siswa yang ada di SMPN 56 Jeruk Purut. Suryani Ika Sari-Tempo

Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

1 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

1 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

1 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

1 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

6 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

6 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

7 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

12 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya