Demo Lurah Susan, Pengamat: Politik Dalih Agama  

Reporter

Kamis, 26 September 2013 08:42 WIB

Lurah Susan Jasmine Zulkifli saat bekerja di ruangannya di kantor kelurahan Lenteng Agung, Jakarta, Senin (26/8). Sejumlah warga setempat mengumpulkan KTP untuk mendesak Gubernur DKI Jakarta menugaskan lurah ini ke wilayah lainnya. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat dari Setara Institut Ismail Hasan memuji sikap Gubernur Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahja yang tidak terpengaruh protes sekelompok orang menuntut Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli dirotasi karena agama. "Jangan sampai terjadi politik penyeragaman dengan dalih agama," kata Ismail kepada Tempo, Rabu 25 September 2013.

Rabu kemarin, sekitar 300 warga Kelurahan Lenteng Agung menggelar unjuk rasa menolak penempatan Susan sebagai Lurah Lenteng Agung di depan Kantor Kelurahan Lenteng Agung. Mengatasnamakan warga, mereka menolak Lurah Susan yang beragama Nasrani dengan alasan mayoritas warga adalah muslim.

Mereka menggelar aksi tanda tangan dengan membentangkan kain putih sepanjang 50 meter sebagai bukti penolakan warga terhadap Lurah Susan. Massa juga membawa bendera kuning dan keranda berkain putih bertuliskan "Matinya Demokrasi di L.A (Lenteng Agung). Jokowi-Ahok= Arogan Otoriter". (Baca: Demo Lurah Susan Digerakkan Dua Tokoh Ini)

Menanggapi demo tersebut, Susan berdialog
dengan perwakilan peserta unjuk rasa. Susan meminta diberi kesempatan bekerja melayani masyarakat. Dia berharap warga dapat menilai secara objektif atas hasil kinerjanya selama menjabat sebagai lurah. Setidaknya, membiarkan dia bekerja selama enam bulan sesuai target Gubernur DKI Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sudah menyatakan tidak akan memindahkan Lurah Susan hanya karena masalah keyakinan. "Tidak ada masalah yang mendesak, tidak ada pindah-pindahan," kata Jokowi, Rabu kemarin. (Baca: Tokoh Masyarakat Dukung Lurah Susan)

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menilai pendemo Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine Zulkifli hanya dilakukan segelintir orangalias provokator. Motifnya pun, menurut Basuki, tidak jelas. "Jangan-jangan mereka juga bukan warga Lenteng Agung," kata Basuki di Balai Kota pada Rabu, 25 September 2013. Basuki menegaskan tak akan menuruti permintaan warga. (Baca: Ahok Tuding Ada Provokator Demo Lurah Susan)

TIKA PRIMANDARI | NI



Berita Lainnya:




Lurah Susan Didemo, Grace Tiaramudi Dipuji Warga
Jokowi: Lurah Susan Tak Akan Dipindah
Temui Warga, Lurah Susan: Ada Satu Poin Penting
Gus Sholah Bela Lurah Susan

Berita terkait

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

3 menit lalu

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

Yustinus Prastowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

51 menit lalu

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

Apa kata Presiden Jokowi soal kepastian jadwal Pilkada hingga peluang orang-orang terdekat dalam pemilihan kepala daerah?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

1 jam lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

9 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

9 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

12 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

13 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

13 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

13 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

14 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya