TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membuka acara parade 1.000 bedug dengan tema "Jakarta Religious Nigh Festival" di Bundaran Hotel Indonesia. Jokowi, sapaan akrab Mantan Wali Kota Solo ini, membuka acara dengan memukul bedug besar.
"Dengan ini acara dibuka," kata Jokowi di Bundaran Hotel Indonesia sisi barat, arah Sudirman menuju Monas, Senin, 14 Oktober 2013. Jokowi yang berangkat dari rumah dinasnya sekitar pukul 19.00 WIB mengenakan pakaian yang tidak biasa.
Jika biasanya dalam acara keagamaan dia mengenakan baju muslim, sekarang Jokowi mengenakan jubah panjang selutut. Kepalanya dibungkus sorban warna putih. Selain itu, dia mengalungi kafayet warna merah putih.
Setelah memukul bedug sebanyak 5 kali, Jokowi berjalan menyusuri Jalan MH Thamrin. Iring-iringan bedug dari berbagai Kelurahan seluruh Jakarta mengikutinya. Sepanjang jalan suara takbir dan pukulan bedug menyertai.
Bedug yang didorong menggunakan gerobak sampah dan kendaraan dorong lainnya ini sudah dihias ornamen Betawi. Seperti rumah khas Betawi dan ondel-ondel. Selain itu pesta obor juga meramaikan suasana.
Kehadiran Jokowi pun, seperti biasa, menjadi rebutan warga. Tak sedikit warga yang rela berdesakan untuk mengambil gambar. Bahkan ada yang adu mulut dengan pengamanan. (Baca: Kampung Rambutan Masuk Wilayah Mana Pak Jokowi?)
Meski mengusung konsep pesta rakyat, Jokowi lebih memilih acara malam ini disebut syiar. "Kalau pesta kan hura-hura, ini acara syiar keagamaan," katanya. Meski tak menutup parade bedug menyambut Idul Adha ini bisa sekaligus promosi wisata Jakarta.
