Igo Ilham Anggap Jokowi Tak Punya Program Baru  

Reporter

Jumat, 18 Oktober 2013 07:00 WIB

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo bersama Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami, usai peletakan batu pertama proyek pembangunan MRT di Dukuh Atas (10/10). Proyek MRT tahap I, dari Lebak Buluh hingga Bundaran Hotel Indonesia diperkirakan akan selesai pada Mei 2018. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Igo Ilham, menganggap, selama setahun menjabat, Gubernur DKI Joko Widodo dan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama, alias Jokowi-Ahok tak memiliki program baru. "Pada sisi ide, Jokowi cuma melanjutkan (Fauzi Bowo)," kata Igo di Jakarta, Kamis, 17 Oktober.

Dia pun mencontohkan, program Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar sudah dimulai sejak masa Gubernur Sutiyoso. "Hanya diganti namanya."

Surat keputusan pembebasan lahan waduk pun sudah ada sejak masa Gubernur Sutiyoso. “Dari BKT, polder, beli lahan di Jawa Barat, busway, monorel, water way, semua ada di bukunya Sutiyoso," kata dia, sambil menambahkan, “Hal baru dari Jokowi hanya ide kampung deret.”

Igo menyatakan hal itu menanggapi survei lembaga Indo Barometer terkait setahun kepemimpinan pasangan Jokowi-Ahok di DKI Jakarta. Survei menyatakan angka kepuasan masyarakat Jakarta terhadap kinerja Jokowi-Ahok sangat tinggi. Jokowi memperoleh angka 87,5 persen, sedangkan Basuki 85,8 persen.

"Angka kepuasan Jokowi sekarang lebih tinggi dari perolehan suaranya (saat pemilihan kepala daerah 2012)," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari. Saat itu, Jokowi-Basuki meraih 2.472.130 (53,82 persen) suara, mengungguli Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang mendapat 2.120.815 (46,18 persen) suara.

Angka ini, kata Qodari, mencengangkan, karena biasanya setelah setahun pemilihan, tingkat kepuasan terhadap sosok terpilih terus merosot. Fenomena itu, misalnya, terjadi pada sosok Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Survei yang dilakukan Indo Barometer pada 4-10 Oktober lalu di Jakarta itu, kata Qodari, menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara tatap muka responden disertai kuesioner. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling dengan jumlah responden 400 orang.

Qodari menambahkan, dalam bidang sosial, sebanyak 73,8 persen responden memandang Jakarta lebih baik dibanding setahun lalu. Sebanyak 62,8 persen juga menganggap saat ini lebih baik dalam bidang keamanan. Tidak hanya itu, sebanyak 63,5 persen menyebut Jakarta lebih baik setahun belakangan dalam hal penanganan banjir dan 52,8 persen juga memandang penanganan sampah lebih baik pada masa Jokowi-Ahok.

Namun, tak sedikit warga yang menyatakan perubahan belum ada. "Ada rapor merah, ada rapor biru," ujar Qodari.

Rapor merah, menurut dia, terlihat dari 64,3 persen responden yang menganggap penanganan kemacetan lalu lintas tidak berubah dibanding tahun sebelumnya. Begitu juga dengan penanganan kriminalitas yang hanya 49 persen dan penanganan narkoba 46,3 persen.

ATMI PERTIWI | SYAILENDRA | ALI ANWAR


Berita terkait

Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

16 Agustus 2018

Hari Ini Ahok Luncurkan Buku di Gedung Filateli, Isinya Apa Saja?

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok meluncurkan buku berjudul Kebijakan Ahok di Gedung Filateli, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

26 Juli 2018

Ini Kelompok yang Teriak Hidup Ahok di Peresmian Lapangan Banteng

Saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmikan Lapangan Banteng, simpatisan mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berteriak hidup Ahok.

Baca Selengkapnya

Pesan Djarot untuk Pendukung Ahok-Djarot yang Belum Move On

15 Oktober 2017

Pesan Djarot untuk Pendukung Ahok-Djarot yang Belum Move On

Djarot menyadari banyak pendukung Ahok-Djarot yang belum sanggup melepas kepergiannya.

Baca Selengkapnya

Pidato Terakhir, Gubernur Djarot Sebut Salam Ahok buat Relawan

14 Oktober 2017

Pidato Terakhir, Gubernur Djarot Sebut Salam Ahok buat Relawan

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menghadiri Kaleidoskop dan Terima Kasih Untuk Ahok-Djarot dan menyampaikan pidato terakhir.

Baca Selengkapnya

Alasan Balai Kota Batasi Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Alasan Balai Kota Batasi Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot

Sekda DKI Jakarta Saefullah mengatakan arus karangan bunga untuk Ahok-Djarot mulai dibatasi menjelang pelantikan gubernur dan wakil gubernur baru.

Baca Selengkapnya

Nafa Urbach Ikut Nyanyi dan Joget di Lapangan Banteng

14 Oktober 2017

Nafa Urbach Ikut Nyanyi dan Joget di Lapangan Banteng

Artis Nafa Urbach ikut memeriahkan acara Kaleidoskop dan Terima Kasih untuk Ahok-Djarot dengan bernyanyi dan berjoget di Lapangan Banteng, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 567 Personel Jaga Acara Relawan Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Polisi Kerahkan 567 Personel Jaga Acara Relawan Ahok-Djarot

Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Asfuri mengatakan telah menyiapkan 567 personel gabungan untuk menjaga acara Terima Kasih untuk Ahok-Djarot.

Baca Selengkapnya

Ribuan Orang Padati Kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot

14 Oktober 2017

Ribuan Orang Padati Kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot

Forum Komunitas Relawan Basuki-Djarot (BaDja) menggelar kaleidoskop dan Terima Kasih Ahok-Djarot di Lapangan Banteng, yang mengundang 10.000 relawan.

Baca Selengkapnya

Djarot Berakhir, Relawan Gelar Pesta di Lapangan Banteng

14 Oktober 2017

Djarot Berakhir, Relawan Gelar Pesta di Lapangan Banteng

Menjelang berakhirnya masa tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, relawan menggelar pesta di Lapangan Banteng.

Baca Selengkapnya

Bunga untuk Ahok-Djarot Roboh, Saksi: Tak Ada Orang yang Merusak

12 Oktober 2017

Bunga untuk Ahok-Djarot Roboh, Saksi: Tak Ada Orang yang Merusak

Sebuah foto menampilkan karangan bunga untuk Ahok-Djarot di Lapangan Banteng roboh. Saksi membantah roboh karena ditendang orang berpakaian putih.

Baca Selengkapnya