Waspada Kerang Hijau dari Teluk Jakarta  

Reporter

Senin, 21 Oktober 2013 06:12 WIB

Beberapa kapal mengapung di atas tumpukan sampah yang memenuhi sekitar pelabuhan Kampung Nelayan, Cilincing, Jakarta, Jumat (5/10). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Syafruddin menarik jaring ke atas kapal kayunya yang berhenti sekitar 3 kilometer dari bibir pantai Muara Baru di Teluk Jakarta, Jumat pagi pada awal Oktober. Di antara aneka sampah yang tersangkut pada jaringnya itu, Syafruddin memanen kerang hijau.

Sebanyak empat karung penuh berisi kerang hijau berhasil disisihkan dan dibawanya mendarat pada hari itu. "Lumayan. Cuaca cerah bisa dapat banyak," kata dia sekembalinya di dermaga.

Syafruddin tidak sendiri. Ada beberapa nelayan kerang hijau lainnya juga melaut pada pagi itu. Setidaknya ada tiga hingga empat kapal berangkat dari dermaga yang sama dekat tempat pembuangan sampah itu. "Apalagi jika ada pesanan dari pedagang di pelelangan atau konsumen secara langsung, kerang lebih menguntungkan daripada menangkap ikan,” ujar Syafruddin lagi.

Syafruddin biasa menjual kerang hijaunya seharga Rp 4.000 per kilogram. Jenis kerang darah dan kerang madu bahkan laku dijual seharga Rp 11 ribu per kilogram.

Di tangan para pedagang, harganya jelas bisa lebih tinggi lagi. Kerang hijau, menurut Dani, pedagang di Tempat Pelelangan Ikan Muara Angke, biasa diserap oleh pengusaha warung-warung makan. “Tdak jarang juga para pembeli datang berombongan dan membeli sampai 10 kilogram untuk pesta dan makan besar,” ujar dia.

Larisnya kerang hijau tangkapan dari Teluk Jakarta itu membuat Kepala Seksi Perikanan dan Kelautan Suku Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Jakarta Utara, Sri Haryati, prihatin. Dia menyatakan kalori tinggi kerang hijau hanya berlaku untuk kerang yang berasal dari perairan yang tak tercemar.

Dia memastikan jenis kerang maupun ikan yang hidup di perairan Teluk Jakarta tak aman dikonsumsi. “Kerang dan ikan itu sudah terkontaminasi limbah industri dan logam berat, seperti merkuri, kadmium, dan seng,” kata dia.

Selain limbah industri, perairan Teluk Jakarta, dikatakannya, semakin tercemar dengan adanya limbah rumah tangga yang tidak tersaring di rumah pompa air. Juga, dia menambahkan, ada pula pencemaran dari sisa-sisa kapal bekas yang langsung dibuang ke laut. Kebanyakan berupa besi-besi bangkai kapal. “Mestinya itu semua sudah bisa terlihat dengan mata telanjang sekalipun,” kata Sri.

Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Kasim Moosa, mengatakan kandungan logam berat di perairan Teluk Jakarta mencapai 1,8-2 ppm. Tingkat pencemaran itu sangat parah jika menilik batas maksimum yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup tentang baku mutu air laut. Di situ disebutkan bahwa batas maksimum logam berat di wilayah biota laut, pelabuhan, dan wisata bahari masing-masing tak boleh melewati 0,01; 0,03; dan 0,02 ppm. “Tidak hanya kerang, semua jenis ikan jadi tidak aman dikonsumsi,” kata dia.

Menurut Kasim, beragam jenis kerang bisa dipanen dari Teluk Jakarta karena memang spesies bernama Latin Perna veridis itu memiliki kemampuan untuk menyaring seluruh kandungan zat berbahaya pada cangkangnya. Hewan ini mampu hidup meski mengakumulasi logam berat sekalipun. “Itu sebabnya, buat peneliti, kerang bermanfaat sebagai bioindikator pencemaran di perairan,” kata dia.

AMRI MAHBUB

Baca juga:
Bos Agen Penyekapan PRT di Tangerang Jadi Tersangka

Tanah Abang Kembali Macet, Ini Cara Mengatasinya

Aetra Tak Jual Sahamnya ke Pemerintah DKI Jakarta

Sembilan Pasar Tradisional Diambil Alih Pemerintah Bekasi

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

21 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

28 hari lalu

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

Sejumlah aktivis lingkungan diduga dipidana karena aksi mereka.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

57 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

KTT AIS akan Berlangsung di Bali, Bahas Perubahan Iklim hingga Ekonomi Biru

8 Oktober 2023

KTT AIS akan Berlangsung di Bali, Bahas Perubahan Iklim hingga Ekonomi Biru

Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States atau KTT AIS Forum 2023 akan diselenggarakan di Bali pada 10-11 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Pemkot Bakal Andalkan Kalimalang untuk Air PAM

17 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Pemkot Bakal Andalkan Kalimalang untuk Air PAM

Pemerintah Kota Bekasi mengucurkan dana Rp45 miliar untuk mengatasi air olahan Perumda Tirta Patriot yang kerap terganggu karena pencemaran

Baca Selengkapnya

BPOM Soroti Senyawa Aktif Obat yang Kontaminasi Perairan Indonesia

17 Juli 2023

BPOM Soroti Senyawa Aktif Obat yang Kontaminasi Perairan Indonesia

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito menyoroti paparan senyawa aktif obat yang mengontaminasi perairan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mikroplastik Air Laut di Mayangan Probolinggo Tinggi, Dukung Data 36 Merek Garam Tercemar

24 Juni 2023

Mikroplastik Air Laut di Mayangan Probolinggo Tinggi, Dukung Data 36 Merek Garam Tercemar

Rachmadeta Antariksa mengatakan pencemaran mikroplastik air laut di Kelurahan Mayangan tinggi berdasarkan pengujian pihaknya dengan ECOTON.

Baca Selengkapnya

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

21 Februari 2023

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

Bapanas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Hero Supermarket meluncurkan program Food Rescue.

Baca Selengkapnya

Inilah Ciri-ciri Air yang Tercemar

10 Desember 2022

Inilah Ciri-ciri Air yang Tercemar

Pencemaran air lebih sering disebabkan aktivitas manusia yang membuang benda dan zat asing ke air. Berikut ciri-ciri air yang tercemar.

Baca Selengkapnya