TEMPO.CO , Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat segera membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah di wilayah itu. Pasalnya, kota penyangga ibu kota DKI Jakarta tersebut masuk dalam kategori rawan terjadinya bencana. "Yang sering terjadi adalah bencana banjir," kata Sekretaris Daerah, Kota Bekasi, Rayendra Sukarmadji, Selasa, 22 Oktober 2013.
Pembentukan itu kata dia, baru sebatas usulan, belum diputuskan. Namun, kalau jadi dibentuk, akan dimasukkan ke dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah di bawah Dinas Kebakaran. Saat ini, dinas itu masih bergabung dengan Dinas Bangunan. "Dinas Bangunan dan Kebakaran nanti dipisah," katanya.
Alasan dimasukkan ke dalam SKPD di Dinas Kebakaran, kata dia, setiap kali terjadi peristiwa bencana, dinas kebakaran juga turun ke lapangan. "Saat ini kita sedang membahas struktural penempatannya agar tepat dan tidak tumpang tindih terhadap tanggung jawab," ujarnya.
Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Kota Bekasi, Aryanto Hendrata mendukung kebijakan pemerintah setempat membentuk badan yang menanggulangi bencana di wilayah itu. Sebab, Kota Bekasi rawan terjadi bencana seperti banjir. "Memang sudah saatnya, melihat kejadian-kejadian sebelumnya. Penanganan bencana banjir kurang maksimal," ujarnya.
Namun, dia menilai pembentukan badan penanggulangan banjir itu kurang tepat bila masuk ke dalam birokrasi seperti berada di bawah naungan SKPD. Sebab, kata dia terlalu banyak birokrasi yang akan dilalui. "Harus bebas dari birokrasi," katanya.
Menurut dia, jika berbentuk badan sendiri, dapat berkoordinasi dengan badan yang menangani bencana di tingkat provinsi maupun pusat. Bantuan pun akan diprioritaskan tanpa melalui birokrasi yang ada. "BPBD harus memlikik prosedur tetap dan standar operasial prosedur sendiri," kata dia.
Sementara itu, Forum Taruna Siaga Bencana, Kota Bekasi, menilai sudah saatnya kota ini mempunyai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sebab, Kota Bekasi masuk peringkat ke 357 dari 491 daerah Kota/Kabupaten rawan terjadi bencana. Bencana yang sering melanda sendiri adalah bencana banjir.
Ketua Tagana Kota Bekasi, Engkus Kustara, menyebutkan, wilayahnya memiliki 32 titik banjir sepanjang musim hujan 2013 yang tersebar di 12 kecamatan. Setiap terjadi banjir, kerap merusak sejumlah fasilitas publik. "Saya berharap ada keseriusan dari pemeirntah untuk membentuk BPBD mengingat musim hujan diprediksi akan kembali datang beberapa bulan ke depan," katanya.
ADI WARSONO
Berita terkait
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara
7 Maret 2022
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.
Baca SelengkapnyaLongsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas
20 November 2021
Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.
Baca SelengkapnyaLongsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol
2 November 2019
Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.
Baca SelengkapnyaLongsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia
2 November 2019
Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.
Baca SelengkapnyaLongsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas
25 September 2016
Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.
Baca Selengkapnya3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan
19 Juni 2016
Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan
19 Juni 2016
Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.
Baca SelengkapnyaLongsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal
19 Juni 2016
Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaDarurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada
13 April 2016
Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.
Baca SelengkapnyaLongsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan
31 Maret 2016
Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.
Baca Selengkapnya