Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, disambut para buruh yang berunjuk rasa di Kantor Gubernur DKI Jakarta, Rabu (24/10). TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta sore ini, Jumat, 1 November 2013, tak mampu membubarkan demonstrasi buruh. Ribuan buruh bertahan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, kantor Gubernur DKI Joko Widodo.
Berdasarkan pantauan Tempo, suara buruh semakin riuh meski kehujanan. Mereka tetap patuh pada komando sang orator.
Buruh yang berunjuk rasa menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi DKI Jakarta menjadi Rp 3,7 juta itu saat ini bernyanyi dan meneriakkan yel-yel. "Yang mau kehujanan ayo gabung. Yang tidak mau kehujanan, temannya Sofjan Wanandi," teriakan sang orator mengacu pada Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia.
Selain itu, orator berteriak mengajak Jokowi untuk hujan-hujanan bersama mereka. "Ayo Pak Gubernur kita sama-sama ujan-ujanan di sini," katanya lantang.
Suasana semakin menggelora saat mereka menyalakan musik dari mobil komando yang sepenggal liriknya berbunyi "buruh bersatu tak bisa dikalahkan." Para buruh pun serempak bernyanyi sembari berjingkrak-jingkrak.
Mereka juga menyanyikan lagu dangdut Jokowi. Sepenggal liriknya, "Jokowi...Jokowi...blusukan mencari kebenaran," mengalun menemani para buruh bergoyang.
Mulai Pekan Depan, Ratusan Ribu Buruh di 38 Provinsi akan Demo Bergantian Tolak UU Cipta Kerja
24 Mei 2023
Mulai Pekan Depan, Ratusan Ribu Buruh di 38 Provinsi akan Demo Bergantian Tolak UU Cipta Kerja
Ratusan ribu buruh dari berbagai wilayah akan melakukan aksi demonstrasi untuk menolak Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja atau omnibus law.