Mantan Napi KPK Jadi Ketua NasDem Sumsel  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Senin, 4 November 2013 14:52 WIB

Incumbent Gubernur Sumatera Selatan Syahrial Usman tiba di gedung KPK Jakarta untuk menjalani pemeriksaan (8/9). Foto : TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Palembang - Mantan Gubernur Sumatera Selatan Syahrial Oesman (SO) resmi menjabat Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Sumsel.

Senin, 4 November 2013, mantan narapidana kasus korupsi itu dilantik secara langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, di Hotel Aryaduta Palembang. Selepas menjabat Gubernur, Syahrial menghadapi kasus korupsi dalam alih fungsi lahan Pelabuhan Tanjung Api-api (TAA), Banyuasin, Sumsel. Ketika itu Syahrial divonis bersalah bersama sejumlah anggota DPR RI.

Menyangkut status Syahrial Oesman yang pernah mendapat cap sebagai narapidana kasus korupsi, Paloh tidak mempermasalahkannya. Menurut pemilik Media Grup ini, kasus tersebut merupakan masa lalu Syahrial Oesman yang tidak perlu dibesar-besarkan. Bahkan dia percaya Syahrial dapat membawa perubahan nyata bagi kehidupan rakyat Sumsel. "Tidak menjadi masalah karena dulu (sewaktu jadi Gubernur) dia prestasinya bagus," kata Paloh.

Bahkan, kata Paloh, dia sudah mempelajari kasus tersebut sebelum memantapkan pilihannya untuk melantik Syahrial Oesman. Berdasarkan informasi yang dia dapat, Syahrial divonis karena merupakan risiko dari jabatannya sebagai Gubernur. "Saya tahu itu sebagai risiko dari jabatan."

Sementara itu, ketika berlangsung orasi politik, kepada Syahrial dan jajaran pengurus yang baru dilantik, Surya Paloh meminta agar mereka dapat segera membaur bersama masyarakat dan melakukan tindakan nyata sesuai platform partai. Sebab, kata Paloh, cara itu akan dapat menuai dukungan maksimal dari warga Sumsel. "Saya berharap gerakan perubahan dapat berjalan sebagaimana mestinya."

Adapun fungsionaris DPP Partai NasDem, Irma Chaniago, menjelaskan, pelantikan Syahrial telah melalui proses yang panjang. Sebelumnya mereka sudah mengantongi sejumlah nama yang dinilai layak sebagai nakhoda NasDem. Salah seorang yang dia sebut adalah politikus muda Percha Leanpuri.

Diketahui, Percha merupakan anggota DPD RI yang juga putri dari Bupati OKU Timur Herman Deru. Namun, kata Irma, Percha belum dapat terlibat secara penuh karena kesibukannya sebagai anggota DPD, dan saat ini dia sedang hamil dan akan melahirkan," ujar Irma.

Dengan alasan tersebut, menurut Irma, sulit bagi DPP memberikan tugas seberat itu. Sebab, sebagaimana diketahui, pemilu tinggal beberapa bulan lagi. "Makanya DPP sepakat Pak Syahrial untuk menjadi Ketua NasDem Sumsel."

Syahrial terjerat kasus korupsi proyek Pelabuhan Tanjung Api-api, Sumsel. Perkara korupsi ini sudah membuat beberapa anggota Komisi IV DPR mendekam dalam penjara. Korupsi ini berawal saat Direktur PT Chandratex Indo Artha, Chandra Antonio Tan, memberikan duit sebesar Rp 5 miliar kepada sebagian anggota Komisi IV DPR RI. Uang itu digunakan sebagai pelicin agar Komisi IV mau memberikan rekomendasi agar proyek itu dapat berlangsung.

PARLIZA HENDRAWAN

Berita terkait

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

6 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

21 hari lalu

Sudah Berkali Dapat Remisi, Segini Diskon Masa Tahanan Koruptor e-KTP Setya Novanto

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto beberapa kali mendapatkan remisi masa tahanan. Berapa jumlah remisi yang diterimanya?

Baca Selengkapnya

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

21 hari lalu

Koruptor Setya Novanto Dapat Remisi Lebaran, Ini Kasus Korupsi E-KTP dan Benjolan Sebesar Bakpao

Narapidana korupsi e-KTP Setya Novanto kembali dapat remisi Lebaran. Begini kasusnya dan drama benjolan sebesar bakpao yang dilakukannya.

Baca Selengkapnya

Suasana Hari Pertama Lebaran 2024 di Rutan KPK

23 hari lalu

Suasana Hari Pertama Lebaran 2024 di Rutan KPK

Begini suasana hari pertama Lebaran 2024 di Rutan KPK, Jakarta Selatan. Banyak keluarga yang mengunjungi para tahanan.

Baca Selengkapnya

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

23 hari lalu

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai remisi terhadap para koruptor lebih mudah setelah pencabutan PP 99 Tahun 2012 oleh Mahkamah Agung.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

43 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.

Baca Selengkapnya

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

44 hari lalu

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

Dalam konteks Pemilu, efek ekor jas mengacu ke bagaimana keputusan pemilih pada satu posisi pemilihan bisa pengaruhi hasil dari posisi pemilihan lain.

Baca Selengkapnya

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

45 hari lalu

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

Ketua Partai NasDem Malaysia Tengku Adnan mengatakan usulan menambah jumlah pemilih Kotak Suara Keliling atau KSK datang dari PPLN Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

AKP Andri Gustami Divonis Mati Kasus Narkoba, Bagaimana Hukuman Mati Bagi Koruptor Sesuai UU Tipikor?

52 hari lalu

AKP Andri Gustami Divonis Mati Kasus Narkoba, Bagaimana Hukuman Mati Bagi Koruptor Sesuai UU Tipikor?

Amat langka mendengar kabar seorang koruptor dijatuhi hukuman mati, padahal UU Tipikor memungkinkannya. Seringka vonis mati untuk kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

57 hari lalu

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

Fraksi Partai Nasdem belum mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Surya Paloh untuk menandatangani persetujuan hak angket.

Baca Selengkapnya