Para siswa-siswi SMKN 1, Budi Utomo ditahan oleh polisi saat akan melakukan aksi tawuran di hari pertama masuk sekolah di Kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, (19/08). Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua siswa SMA Negeri 46 Jakarta mendatangi kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo hari ini, Kamis, 14 November 2013. Mariska, salah satu perwakilan orang tua, mengatakan pihaknya meminta Gubernur Jokowi agar mencarikan jalan tengah masalah dikeluarkannya 36 siswa dari sekolah itu.
"Betul, saya sedang di kantor Gubernur sekarang," kata Mariska saat dihubungi, Kamis, 14 November 2013.
Mariska menuturkan, masalah tersebut saat ini sudah diserahkan ke tim kuasa hukum. Meski demikian, ia masih enggan mengatakan langkah selanjutnya yang akan diambil terkait masalah tersebut. "Nanti saja, ya, kita ngobrol lagi," kata dia.
SMA Negeri 46 mengembalikan 36 siswanya ke orang tua lantaran kedapatan membajak Kopaja. Kepala Kepolisian Sektor Metro Kebayoran Baru, Ajun Komisaris Besar Anom Setyadji, mengatakan, berdasarkan keterangan sopir Kopaja, bus itu sedianya digunakan untuk mengantar mereka berputar-putar di kawasan Kebayoran Baru untuk "mencari musuh".
Anom mengatakan kelompok siswa itu bertujuan menghampiri kerumunan mana pun yang lebih dulu ditemui untuk diajak berkelahi. "Sistemnya random," ujar dia.
Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta
4 September 2018
Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta
Polisi melihat adanya pergeseran pola tawuran pelajar yang terjadi di DKI Jakarta. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan mengatakan tawuran saat ini banyak terjadi pada malam dan dini hari, dari yang biasanya siang atau sore selepas pulang sekolah
