Wakil Gebenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku bandel ketika muda. Saat masih sekolah dan tinggal di Belitung, Ahok, begitu dia disapa, kerap naik sepeda motor dan mengemudikan truk milik perusahaan ayahnya.
Ada pula kawan-kawan yang mengajaknya berjudi. Awalnya, Ahok sempat tertarik ikut-ikutan main judi. "Tapi enggak jadi karena saya ingat lagunya Rhoma Irama," kata Ahok ketika menjadi pembicara dalam diskusi "Membangun Karakter Positif Remaja" di Sekolah Asisi, Tebet, Jakarta Selatan, pada Ahad, 23 November 2013.
"Judi meracuni kehidupan, meracuni keimanan," ujar dia mengutip lagu raja dangdut Rhoma Irama. Sontak peserta diskusi di aula sekolah itu tertawa mendengarnya.
Menurut dia, remaja dan anak-anak memang belum bisa menentukan perbuatan baik dan buruk. Oleh sebab itu, orang tua mesti berperan mengarahkan remaja.
Mereka tak perlu alergi menjatuhkan hukuman kepada remaja. "Bukan berarti tidak sayang, tetapi supaya mereka bisa jadi orang," kata dia. Ahok menilai banyaknya pengacara maupun pihak yang terlalu melindungi anak bisa membahayakan.
Terkadang, orang tua terlalu ingin melindungi anak. "Kalau tawuran tidak dihukum, misalnya, tanpa sadar kita merusak anak. Mereka malah merasa jadi jagoan," ujar Ahok lagi.
Berbagai kasus tawuran dan kekerasan yang dilakukan siswa sekolah memang masih sering mewarnai Jakarta. Terakhir, ada kisruh karena SMA Negeri 46 mengeluarkan puluhan muridnya yang terlibat pembajakan bus.