Warga Keluhkan Kenaikan Harga Elpiji

Reporter

Editor

Minggu, 19 Desember 2004 19:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Para ibu mengeluhkan kenaikan harga gas elpiji sebesar 40 persen yang mulai diberlakukan hari ini. Harga gas elpiji tabung seberat 15,3 kg yang semula berkisar antara Rp 38.000- Rp 40.000, hari ini menjadi sekitar Rp 55.000. Naiknya gak tanggung-tanggung, jelas memberatkan masyarakat, keluh Ny Yani, seorang warga Kampung Gedong Pasar Rebo kepada Tempo, Minggu (19/12) di Jakarta. Yani mengaku kecewa dengan kebijakan baru pemerintahan Susilo Bambang Yudhono tersebut. Sebenarnya yang dia harapkan dari presiden pilihannya itu adalah memberikan kesejahteraan bagi rakyat, bukan membuat rakyat semakin susah. Mestinya 100 hari pertama ini SBY tangkap para koruptor dulu, ini belum apa-apa sudah menaikkan harga gas, kata dia.Menurut Yani bila memang kebijakan menaikkan harga gas harus dilakukan, pemerintah harus memberikan kompensasi di sektor lainnya, terutama mewujudkan pendidikan murah. Sebab bagi orang tua, kata Yani, biaya pendidikan anak saja sudah sangat tinggi, apalagi bila ditambah kebutuhan rumah tangga yang naik akibat kenaikkan bahan bakar tersebut. Di samping itu Yani juga berharap, subsidi BBM yang dikurangi itu benar-benar dialokasikan bagi masyarakat yang kurang mampu.Selain dirasa cukup tinggi, kenaikan gas juga ternyata belum cukup disosialisasikan ke masyarakat. Ny Ice, warga Pasarminggu, mengaku belum mengetahui bahwa harga gas mulai naik hari ini. Ia juga merasa sangat keberatan dengan kenaikan itu, meskipun sehari-harinya ia tidak sering menggunakan gas untuk memasak. Walau jarang-jarang memakainya, saya merasa berat bila gas naik, nanti yang lain-lainnya naik juga ya?ujarnya.Sementara itu, Ibu Manja, seorang distributor gas elpiji sengaja mengosongkan stok gas untuk hari ini. Saya belum cek harganya ke agen, takutnya bila ada yang pesan harganya malah kurang, saya kena nombok, katanya. Dalam sebuah pertemuan warga, keluhan malah datang dari seorang bapak. Pak Nowo, merasa cukup berat bila harga gas naik begitu drastis. Wah bisa-bisa istri kita balik pakai minyak tanah lagi nih, katanya seraya tertawa. Di Bogor, para ibu rumah tangga dan pengusaha restoran di Bogor mulai merasakan beratnya harga kenaikan gas elpiji. Di beberapa tempat harga gas elpiji justru melonjak sangat tinggi. Harga jual berkisar antara Rp 55 ribu hingga Rp 60 ribu per tabung isi 12 kilogram. Berdasarkan pengamatan Tempo di daerah Perempatan Ciapus, kecamatan Tamansari (sekitar 8 kilometer dari Kota Bogor) gas elpiji pertabung mencapai Rp 60 ribu. Padahal harga sebelumnya hanya Rp 44 ribu per 12 kilogram gas elpiji. Di salah agen gas, Ibu Nurhayati, warga setempat, kaget ketika mendengar harga gas menjadi Rp 60 ribu, apalagi kenaikan gas tidak terdengar sosialisasinya. "Padahal harga sebelumnya cuma Rp 44 ribu, kok naiknya banyaknya ya, pemerintah seenaknya menaikan harga tanpa sosialisasi." Harga tersebut menurutnya termasuk ongkos antar ke rumahnya yang hanya berjarak 300 meter dari agen.Kekagetan tentang kenaikan harga gas elpiji jugadialami ibu Janiah, warga Kota Batu, Ciomas Bogor,harga elpiji yang biasa ia beli Rp 42 ribu kinimenjadi Rp 55 ribu. Hal ini dirasakan sangat berat baginya. "Udah irit paket gas, nggak tahunya malah naik, terpaksa kompor minyak tanah saya pake lagi," kata Janiah.Lain halnya yang dialami oleh ibu Wati Fatmawati,warga Pondok Rumput, Kota Bogor, kenaikan gas tidak terlalu membuat dirinya pusing, karena ia berlangganan gas alam. Meskipun beberapa kali harga gas elpiji naik, harga langganan gas alam tidak ikut naik. "Saya sudah berlangganan gas selama 6 tahun, ternyata lebih murah dibanding gas elpiji, jadi tidak terlalu pusing. Pantauan Tempo di beberapa agen gas elpiji di Bogor masih banyak yang tutup karena mereka belum bisa memastikan berapa harga jual yang mereka pasang. (khairunnisa/deffan purnama)

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

6 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

11 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

13 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

13 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

14 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

14 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

16 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

34 hari lalu

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

Nicke Widyawati mengatakan Pertamina tidak hanya mengejar keuntungan. Sudah dua bulan perusahaan menahan kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

34 hari lalu

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan mengatakan Pertamina menahan harga BBM dengan mempertimbbangkan kondisi daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

57 hari lalu

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

Harga BBM dan listrik dipastikan tidak naik hingga Juni 2024. Ekonom menyebut langah tepat karena kenaikan minyak dunia baru dua persen.

Baca Selengkapnya