TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Purwono, mengatakan setidaknya ada dua motif yang mendasari Walang, 54 tahun, dan Sa'aran, 70 tahun, untuk mengemis di Jakarta. Pertama, yang bersangkutan memang tak memiliki pekerjaan tetap di kampung halamannnya. Akhirnya, mereka ke Jakarta untuk mendapatkan uang dengan cara instan (mengemis).
Kedua, ia menambahkan, mereka tak punya keterampilan yang memadai di kampung. Selain itu, pengaruh lingkungan pun turut andil sehingga mereka mengemis. "Orang lain bisa, kenapa saya tidak," ujar Purwono, Kamis, 28 November 2013.
Sebelumnya, Walang dan Sa'aran terkena penertiban oleh Suku Dinas Jakarta Selatan pada 25 November 2013 di daerah Pancoran. Dari hasil pemeriksaan ditemukan uang sebesar 25 juta di gerobaknya.
Walang mengatakan dirinya hanya bekerja sebagai penjual sapi dan kambing di kampung. Tak hanya itu, Walang mengaku bekerja sebagai petani penggarap di kampungnya. Ia menyewa lahan di kampung untuk menanam kedelai.
Ia berdalih panen yang belum kunjung datang membuatnya mengemis di Jakarta. Di Jakarta, Walang mengaku sudah mengemis selama enam bulan. "Setiap dua minggu pulang ke kampung dengan membawa hasil dari mengemis. Hasilnya tergantung, biasanya Rp 100-200 ribu per hari."
Hasil tersebut, ia berujar kembali, dibagi dua dengan Sa'aran--yang didorong di gerobak. Menurut Sa'aran, pembagian hasil sama rata tergantung dari pendapatan hari itu. Sa'aran mengaku diajak Walang ke Jakarta untuk mengemis. Pria asal Subang itu menyatakan tak dipaksa pergi ke Jakarta oleh Walang. "Sa'aran itu tetangga saya, yang kemudian saya ajak ke Jakarta untuk mengemis," ujar Walang.
Purwono mengatakan pihaknya akan segera memulangkan kedua pengemis itu ke Subang. Kendati demikian, pihaknya masih menunggu beberapa surat yang mesti dipenuhi. Semisal surat keterangan dari RT dan lurah tempat mereka tinggal. Dari Sudin yang menertibkan dan dari Suku Dinas DKI Jakarta. "Nanti biar lurah dan RT-nya tahu bahwa ada warganya yang mengemis sehingga pemerintah setempat melakukan pemberdayaan," ujar Purwono.
ERWAN HERMAWAN
Berita terkait
Pengemis Tajir 2 Kali Terjaring Razia di Jaksel, Diintai 3 Bulan
1 Desember 2019
Pengemis tajir di kawasan Gandaria, Kakek Mukhlis, sudah dua kali terjaring razia Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Suku Dinas Sosial.
Baca SelengkapnyaRazia Pengemis, Kakek Ini Kantongi Uang Rp 194 Juta
30 November 2019
Pelaksana Tugas Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursidin, mengatakan seorang pengemis berusia 65 tahun terjaring dalam razia tersebut.
Baca SelengkapnyaViral Pengemis di Lebanon Punya Tabungan Rp 12 Miliar
6 Oktober 2019
Seorang pengemis viral setelah ketahuan memiliki saldo rekening bank yang fantastis, sebesar 1,25 miliar pound Lebanon atau sekitar Rp 12 miliar.
Baca SelengkapnyaPengemis Berharta Rp 1 Miliar, Pejabat: Perlu Pendekatan Represif
21 Januari 2019
Pejabat Kementerian Sosial Sonny W. Manlu, mengatakan Legiman yang sehari-hari menjadi pengemis tidak layak disebut PMKS.
Baca SelengkapnyaKisah Legiman, Pengemis Tajir Berharta Lebih dari Rp 1 Miliar
15 Januari 2019
Satpol PP Kabupaten Pati menangkap pengemis tajir Legiman berharta Rp 1 miliar.
Baca SelengkapnyaCerita Sandiaga Uno Buntuti Pengemis yang Naik Toyota Fortuner
4 Juni 2018
Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno bercerita dia pernah memergoki pengemis yang berpura-pura miskin demi mendapatkan uang.
Baca SelengkapnyaBawa Duit Rp 90 Juta, Pengemis Ini Terjaring Razia
11 Oktober 2016
Dia menargetkan mendapat uang Rp 150 juta.
Baca SelengkapnyaPengemis Tajir, Bermodal Cacat Fisik Raih Rp 500 Ribu Sehari
13 Juni 2016
Sepasang "pengemis gendong" yang memanfaatkan disabilitas tubuhnya untuk meminta-minta bisa meraup Rp 500 ribu dalam sehari.
Baca SelengkapnyaPengemis Kena Razia di Sampit, Ternyata Punya Sedan & Kartu Kredit
13 Juni 2016
Diinterogasi setelah dirazia petugas di Sampit, pengemis itu menunjukkan bukti mobil sedan miliknya yang menggunakan nomor polisi Kalimantan Selatan.
Baca SelengkapnyaPengemis Ini Amat Tajir, Sehari Dapat Rp 40 Juta
5 November 2015
Tim tersebut menahan pria tersebut setelah mendapatinya tengah duduk di pintu masuk rumah sakit.
Baca Selengkapnya