Tokoh Informal Perlu Memediasi Kasus Yayan  

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 9 Januari 2014 09:35 WIB

TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Sosiolog Musni Umar mengatakan munculnya kasus Yayan (43 tahun) menunjukkan tokoh informal masih dibutuhkan oleh masyarakat untuk menyelesaikan masalah di kalangan akar rumput dengan cara kekeluargaan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, gara-gara perselisihan soal sampah, Yayan Nurhayat, warga Duren Sawit, Jakarta Timur dilaporkan tetangganya, Yusnina (45 tahun) ke polisi. Bahkan, sejak Senin, Yayan mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Pondok Bambu. "Tokoh informal itu kurang pengakuan, padahal dibutuhkan," ujar Musni kepada Tempo, Rabu, 8 Januari 2013.

Musni menjelaskan, tokoh informal yang dimaksud adalah pemuka agama atau tokoh masyarakat. Tokoh-tokoh ini, kata Musni, sudah jarang ditemui di kawasan urban.

Musni mengatakan tokoh informal dibutuhkan karena mereka berada dalam posisi yang lebih mudah untuk memediasi masyarakat dibanding tokoh formal, seperti polisi. Selain itu, tokoh informal juga lebih mudah dalam membujuk masyarakat untuk mengambil cara kekeluargaan dalam pemecahan masalah yang tidak terlalu besar.

Kasus Yayan, kata Musni, adalah salah satu kasus yang sebenarnya bisa dipecahkan dengan cara informal, yakni kekeluargaan. Apabila ada tokoh masyarakat di lokasi terjdinya kasus Yayan, tokoh itu bisa membujuk Yusnina untuk tidak melaporkan Yayan ke polisi.

"Masalahnya, kan, sepele. Kalau melapor ke polisi, itu terlalu formal. Dengan cara informal sebenarnya cukup," ujar Musni.

Untuk membuat tokoh informal kembali diakui, Musni berpendapat perlu adanya semacam pengakuan dari pemerintah. Salah satu cara yang bisa diambil adalah dengan memberikan panggung bagi mereka di acara-acara besar di tengah masyarakat. (Baca: Koin Buat Yayan yang Dipenjara karena Buang Sampah)

Contohnya, kata Musni, saat hari raya keagamaan, tak perlu pejabat dari Kementerian Agama yang membacakan pidato. Tokoh agama setempat saja sudah cukup. (Baca: Buang Sampah ke Rumah Tetangga, Yayan Dipenjara)

Contoh lain, pejabat pemerintah tak perlu hadir sebagai pembicara dalam perayaan hari besar. Sebagai gantinya, tokoh masyarakat setempat bisa ditunjuk untuk berbicara di depan publik.

"Jika diakui pemerintah, lama-lama posisi mereka (tokoh masyarakat) akan dianggap penting," dia menegaskan

ISTMAN MP

Berita Terkait
Bangkai Tikus pun Dibuang Sembarangan
Buang Sampah ke Rumah Tetangga, Yayan Dipenjara
Melukis Tong Sampah agar Warga Peduli Lingkungan
Sampah di Kuta Kian Mengkhawatirkan
Gubernur Bali Sebut Sampah di Kuta Fenomena Alam







Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya