Pesawat Citilink saat melakukan tinggal landas dalam penerbangan perdana, di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur (10/1). TEMPO/Imam Sukamto
"Sudah biasa sama pesawat TNI AU yang lalu lalang sebelumnya, tapi mungkin sekarang suara bising lebih sering muncul saja," kata Famar Sandy, 25 tahun, warga Komplek Angkasa. Rumahnya hanya berjarak sekitar 25 meter dari bandara itu.
Warga lainnya, Tono, 38 tahun, yang tinggal di Jalan Komodor Halim Perdanakusuma, kecamatan Makasar, Jakarta Timur, mengatakan tidak ada pengaruh yang signifikan setelah bandara Halim jadi penerbangan sipil. "Paling jalanannya saja jadi lebih ramai. Kalau bunyi pesawat mah dari dulu juga sudah dipakai sama TNI kan," ujarnya.
Menurutnya, sempitnya Jalan Komodor Halim yang menjadi jalur alternatif menuju Cililitan dan Taman Mini ini akan menjadi titik kemacetan baru. "Jalanya sempit cuma ada dua jalur yang berlawanan. Belum lagi kalau angkotnya berhenti nurunin penumpang," kata Tono.
Sejauh ini Bandara Halim melayani penerbangan sipil dari maskapai Citilink. Mulai Februari nanti direncanakan ada penambahan maskapai dan per Maret akan beroperasi penuh melayani enam maskapai. (Baca: Garuda Akan Pindahkan 5 Rute ke Halim).
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
16 jam lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.