TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) kembali merekayasa cuaca mulai Selasa, 14 Januari 2014. Metode yang digunakan masih sama seperti tahun lalu yaitu dengan dua cara, yakni menyemai awan dengan menabur garam di udara dan mempersulit proses terjadinya hujan lewat ground base generator.
"Sama caranya seperti tahun lalu," ujar Kepala Bindang Pengkajian Penerapan Teknologi Pembuatan Hujan BPPT Tri Handoko Seto, Selasa, 14 Januari 2014 kepada Tempo. Dua cara ini disebutnya efektif mengurangi potensi hujan sebesar 30 persen.
Tahun lalu, sekitar 200 ton garam diturunkan ke dalam awan yang hendak mengepung Kota Jakarta. BPPT bekerja sama dengan TNI Angkatan Udara untuk menggunakan pesawat Cassa dan Hercules untuk mengangkut garam-garam tersebut. Ketika garam diturunkan, paling lama hujan turun sekitar setengah jam kemudian.
"Jika awannya sudah matang,10 menit langsung hujan, paling lama 30 menit awan yang kami semai jadi hujan," ujarnya. Awan-awan itu disemai jadi hujan di sekitar Selat Sunda. Tahun ini pun demikian, angin yang datang dari arah barat membuat konsentrasi awan hujan banyak datang dari Selat Sunda dan Laut Jawa.
Bila telat menghalau, awan-awan yang sudah "matang" disemai di waduk Jatiluhur. Namun, BPPT perlu melihat kapasitas waduk agar mencegah hujan di Jakarta tak berefek lain bagi daerah lain.
Di sejumlah tempat, BPPT juga menempatkan ground base generator, semacam alat yang mempersulit proses terjadinya hujan. Di Jadebotabek, alat ini ditempatkan di 20 titik yang diprediksi rawan banjir. "Jadi, begitu lewat menara itu, awannya dipersulit jadi hujan," ujarnya.
Tahun ini, modifikasi cuaca kembali dilakukan dengan dana Rp 28 miliar. Sebanyak Rp 20 miliar diberikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana, sementara Rp 8 miliar disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta. Namun pada tahun lalu, anggaran yang habis selama 42 hari modifikasi cuaca hanya mencapai Rp 12,8 miliar.
M. ANDI PERDANA
Berita Lain:
Yayan Besok Disidang Atas Tuduhan Penganiayaan
Pengungsi Banjir Kedoya Selatan Mencapai 5000 Jiwa
Menyerang Polisi, Pencuri 100 Kali Ditembak Mati
Berita terkait
Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi
28 hari lalu
Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.
Baca SelengkapnyaAnggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir
35 hari lalu
Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya
37 hari lalu
Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.
Baca SelengkapnyaStatus Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir
48 hari lalu
BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.
Baca SelengkapnyaMenelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?
58 hari lalu
Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.
Baca SelengkapnyaTambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.
Baca SelengkapnyaPerkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan
2 Maret 2024
Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.
Baca SelengkapnyaPeriset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta
1 Maret 2024
Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.
Baca SelengkapnyaTop Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air
1 Maret 2024
Simak berita populer di kanal Metro, mulai dari banjir di Jakarta hingga upaya pembebasan pilot Susi Air di Papua
Baca SelengkapnyaBerenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam
29 Februari 2024
Dinas Gulkarmat DKI masih mencari RA, 13 tahun, yang tenggelam saat berenang di Kali Sunter, Pulogadung ketika hujan turun
Baca Selengkapnya