Di Tangerang, Sodetan Cisadane Ciliwung Ditolak  

Reporter

Editor

Febriyan

Selasa, 21 Januari 2014 14:50 WIB

Calon Walikota Tangerang Arief Wismansyah dari atas perahu melambaikan tangan kepada pendukungnya yang menanti di sepanjang sungai Cisadane, Tangerang, Banten, Jumat (23/8). ANTARA/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Tangerang - Sejumlah warga Kota Tangerang mengikuti suara Bupati dan Wali Kota Tangerang yang menyatakan menolak proyek sodetan Ciliwung-Cisadane. Mereka khawatir gagasan yang kembali didorong oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tersebut akan membuat banjir di daerahnya lebih parah.

"Yang pasti proyek ini akan merugikan Tangerang sehingga berdampak pada banjir yang lebih besar," ujar Koordinator Wahana Fortuna Hijau Banten, Romli Revolvere, kepada Tempo, Selasa, 21 Januari 2014.

Beberapa hari lalu, Jokowi kembali menggaungkan ide membuat sodetan Sungai Cisadane-Ciliwung. Ide ini kembali digulirkan untuk menanggulangi banjir yang melanda Ibu Kota. Namun, ide ini ditentang oleh Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar Zulkarnaen. Menurut dia, sodetan ini hanya akan memindahkan banjir dari Jakarta ke Tangerang. Penolakan juga meluncur dari Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah.

Senada dengan kedua kepala daerah itu, Romli mengatakan sodetan akan menambah beban Sungai Cisadane karena pengalihan debit Sungai Ciliwung. Kondisi saat ini saja, menurut dia, dari hulu hingga hilir Cisadane sudah terkena banjir karena luapan. Romli mencontohkan, seperti Desa Kohod, Kecamatan Pakuaji dan Desa Tanjung Burung, Teluk Naga, yang sudah hampir dua pekan terakhir ini terendam banjir dampak dari meluapnya Sungai Cisadane.

Dua desa yang berada di hilir Cisadane tersebut, menurut Romli, kian tahun semakin parah akibat sedimentasi sampah di muara tersebut." Jadi kami mendukung sikap pemerintah Tangerang yang tegas menolak sodetan tersebut," kata Romli.

Penolakan juga datang dari Direktur Lembaga Kebijakan Publik, Ibnu Jandi. Bahkan, Ibnu Jandi sudah menolak rencana ini jauh sebelum Jokowi memimpin DKI Jakarta dan Ahmad Heryawan menjadi Gubernur Jawa Barat. "Dampak yang ditimbulkan dari sodetan Ciliwung-Cisadane ini akan menenggelamkan wilayah Tangerang," kata Ibnu.

Menurut Ibnu, tahun 2002 pemerintah pernah mendapatkan bantuan dana dari Japan Bank International for Cooperation (JBIC) sebesar Rp 1,3 triliun untuk melakukan proyek Sodetan Ciliwung-Cisadane. Namun, karena saat itu semua elemen masyarakat Tangerang menolak, maka proyek itu urung dilakukan dan dana itu pun akhirnya dikembalikan.

Banjir di Jakarta saat ini, kata Ibnu Jandi, merupakan akibat dari monopoli kebijakan pemerintah pusat dan DKI yang tidak pernah membagi pembangunan untuk wilayah penyangga dan semuanya bertumpu dan berada di DKI Jakarta.

JONIANSYAH




Berita Terkait :
Ahok: Gimana Enggak Banjir Kalau Tanggul Dibolongi?
Jokowi Rembuk Banjir di Katulampa, Ini Hasilnya
Alasan Jokowi Mau Pasang Badan untuk Pusat
Jakarta Banjir, Ruhut Tuntut Jokowi Minta Maaf
Jokowi: Jakarta Bangun Waduk Ciawi dan Sukamahi
Ahok: Kami Bawa Polisi, Mereka Bawa Golok







Advertising
Advertising

Berita terkait

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

28 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

36 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

38 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

48 hari lalu

Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.

Baca Selengkapnya

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

58 hari lalu

Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

2 Maret 2024

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.

Baca Selengkapnya

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

2 Maret 2024

Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.

Baca Selengkapnya

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

1 Maret 2024

Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.

Baca Selengkapnya

Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

1 Maret 2024

Top Metro: Banjir Jakarta Kemarin, Sidang Gugatan Almas-Gibran, Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

Simak berita populer di kanal Metro, mulai dari banjir di Jakarta hingga upaya pembebasan pilot Susi Air di Papua

Baca Selengkapnya

Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

29 Februari 2024

Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

Dinas Gulkarmat DKI masih mencari RA, 13 tahun, yang tenggelam saat berenang di Kali Sunter, Pulogadung ketika hujan turun

Baca Selengkapnya