Sejumlah pengendara sepeda motor memanfaatkan jasa gerobak untuk menyebrangi jalan S. Parman yang terendam banjir, Jakarta, Rabu (29/1). Jasa angkut sepeda motor dengan menggunakan gerobak tersebut dikenakan biaya Rp 20 ribu setiap kali melintasi banjir. TEMPO/Eko Siswno Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras membuat debit air di Pintu Katulampa, Sungai Ciliwung Hulu, dan Pintu Air Depok, atau sungai Ciliwung Tengah dalam kondisi Siaga I. Badan Nasional Penanggulangan Bencana memprediksi banjir kiriman dari Pintu Air Depok sampai ke Pintu Air Manggarai sekitar 6-7 jam.
"Sehingga diperkirakan banjir dengan debit tertinggi terjadi sekitar pukul 08.00-10.00 WIB," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan singkatnya, Kamis, 30 Januari 2014.
Dari data pantauan Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta di Pintu Air Depok, sejak pukul 01.45 tinggi muka air mencapai 300 sentimeter atau dalam posisi Siaga II. Dalam waktu 50 menit, status pintu air Depok naik menjadi Siaga I karena tinggi muka air bertambah menjadi 350 cm.
Sutopo memperkirakan, jika hujan tidak turun merata lagi di Jakarta hari ini, maka banjir kiriman tidak akan sebesar yang terjadi 13 Januari lalu. Sebab hanya di Sungai Ciliwung dan Angke saja yang kondisinya kritis.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.